2Raja
5:1-15a.
Luk
4:24-30.
Dalam keluarga jaman ini tentunya sudah jamak
saling menegur atau mengingatkan satu sama lain apabila di antara mereka melakukan
kekeliruan. Melalui Sabda Tuhan hari ini, kita belajar menerima teguran meskipun terasa “pahit” atau tidak mengenakkan.
Karena, sejatinya teguran untuk perbaikan adalah obat kehidupan yang harus ditelan agar tetap sehat dan kuat menjalani peziarahan hidup selaras kehendak-Nya.
Untuk bisa menerima teguran diperlukan pertobatan, laku tansah eling/ awareness sehingga mampu rendah hati, bisa menerima segala perkara secara apa adanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar