Senin, 31 Maret 2014

RenHar 31 Maret 2014.


RenHar Senin Wage 31/3.
Yes 65:17-21.
Yoh 4:43-54.
Kisah seperti Injil hari ini masih sering terjadi di sekitar kita, bahwa tidak semua perbuatan baik ditanggapi dengan baik. Demikian pula belum tentu yg nampak baik itu ternyata sungguh baik. Untuk bisa melakukan perbuatan yg sungguh baik & tidak kapok melakukan kebaikan & kebenaran, diperlukan kesadaran bahwa kebaikan tetaplah kebaikan meskipun tidak berdampak dalam kehidupan. Sesungguhnya kebaikan & kebenaran bukan hanya membuka pintu surga, tetapi juga mengubah kepribadian menjadi selalu mengutamakan awareness.

Minggu, 30 Maret 2014

RenHar 30 Maret 2014.

RenHar Minggu Pon 30/3.
1Sam 16:1b.6-7.10-13a.
Ef 5:8-14.
Yoh 9:1.6-9.13-17.34-38.
“Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat.”“Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami.”  
Gaya dua kalimat seperti kutipan Injil tersebut masih terjadi sampai sekarang, yakni banyak orang mengutamakan formalitas, beropini negatif, mengadili dan sombong. 
Tetapi yang diucapkan pengemis; “Aku percaya Tuhan! Lalu ia sujud menyembah-Nya.” adalah ungkapan pribadi yang menghayati kesadaran hati, sehingga mau rendah hati, terbuka dan mampu mendengarkan kehendak Allah. 

Sabtu, 29 Maret 2014

RenHar 29 Maret 2014.


RenHar Sabtu Pahing 29/3.

Hosea 6:1-6.
Luk 18:9-14.

Bacaan Injil hari ini mengingatkan bahwa orang itu dibenarkan bukan karena perbuatan baik demi kebanggaan & kesombongan (egoisme). Tetapi karena pertobatan didasari kesadaran hati, sehingga mampu menyangkal & merendahkan diri di hadapan Tuhan & sesama. Menurut Map of Consciousness David Hawkins, energi bangga (175), hanya satu level lebih baik daripada energi marah (150). Bangga & marah masuk kategori kekuasaan yg memaksa (force) karena sarat egoisme. Sugeng wungon Setu Pahingan.

Jumat, 28 Maret 2014

RenHar 28 Maret 2014.

RenHar Jumat Legi 28/3.
Hos 14:2-10.
Mrk 12:28.b-34.  
Sabda Yesus dalam Injil hari ini; Bahwa orang bijaksana itu tidak jauh dari Kerajaan Allah
Dasarnya hukum utama & terutama: Mencintai Allah lebih dari segala sesuatu & mencintai sesama seperti diri sendiri. Orang bijaksana bisa menerima segala perkara apa adanya. Bukan hanya bisa menjawab, tetapi bertanggung jawab. Bukan hanya demi target, tetapi cara melakukannya dengan pemahaman yg dalam. 
Itulah buah kesadaran hati yg menjadikannya mampu menyangkal diri & memanggul salibnya     

Kamis, 27 Maret 2014

RenHar 27 Maret 2014.

RenHar Kamis Kliwon 27/3.
Yer 7:23-28.
Luk 11:14-23.
Dalam Injil hari ini, tindakan Yesus mengusir setan menjadi kontroversi. 
Sebagian orang heran, tapi sebagian lagi justru curiga karena mereka tidak percaya kepada Yesus. 
Rasa curiga menjadikan orang gagal menerima niat baik orang lain. 
Sikap tidak percaya penghalang menikmati rahmat Allah. 
Bila ingin memiliki sikap tanpa curiga, orang harus berani meletakkan iman dan kepercayaan kepada-Nya dengan membiasakan diri mengasah kesadaran hati/ awareness supaya bisa mewujudkan perintah-Nya “mau menyangkal diri dan memanggul salibnya”.

Rabu, 26 Maret 2014

RenHar 26 Maret 2014.

RenHar Rabu Wage 26/3.
Ul 4:1.5-9.
Mat 5:17-19.
Hukum yang diajarkan oleh Yesus adalah Hukum Dasar, yaitu bahwa manusia mesti mencari dan menemukan kehendak Allah dan berusaha sepenuh hati dan seumur hidup melaksanakan, seperti yang disabdakan-Nya “Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan..” 
Orang yang berbelas kasih sama dengan orang yang bijaksana dan berakal budi. 
Karena, orang tersebut akan selalu mencari kehendak-Nya dan berusaha menyatakan belas kasih Allah kepada setiap orang dengan cara-cara yang selalu kreatif.

Selasa, 25 Maret 2014

RenHar 25 Maret 2014.

RenHar Selasa Pon 25/3.
Yes 7:10-14;8:10b.
Ibr 10:4-10.
Luk 1:26-38.
Injil di Hari Raya Kabar Sukacita hari ini, Bunda Maria memberi teladan bahwa bukan perbuatan sia-sia ketika melakukan pengorbanan yang didasari kesadaran hati bahwa di dalam diri setiap orang selalu ada benih kasih yang wajib ditumbuh kembangkan supaya mekar bagai bunga. 
Karena, selain bagi Allah tidak ada yang mustahil, datangnya “sesuatu yang lain” sepenuhnya merupakan Rahmat Tuhan yang datang tanpa diduga dan diinginkan. Tapi diyakini pasti datang. 

Senin, 24 Maret 2014

RenHar 24 Maret 2014.

RenHar Senin Paing 24/3.
2Raja 5:1-15a.
Luk 4:24-30.
Dalam keluarga jaman ini tentunya sudah jamak saling menegur atau mengingatkan satu sama lain apabila di antara mereka melakukan kekeliruan. 
Melalui Sabda Tuhan hari ini, kita belajar menerima teguran meskipun terasa “pahit” atau tidak mengenakkan. 
Karena, sejatinya teguran untuk perbaikan adalah obat kehidupan yang harus ditelan agar tetap sehat dan kuat menjalani peziarahan hidup selaras kehendak-Nya. 
Untuk bisa menerima teguran diperlukan pertobatan, laku tansah eling/ awareness sehingga mampu rendah hati, bisa menerima segala perkara secara apa adanya

Minggu, 23 Maret 2014

RenHar 23 Maret 2014.

RenHar Minggu Legi 23/3.
Kel 17:3-7.
Rm 5:1-2.5-8.
Yoh 4:5-15.19b-26.39a.40-42.
Injil hari ini mengutus setiap orang berani bertobat, mengakui masa lalunya, tidak perlu takut dan malu. Percaya kepada Allah bahwa akan memperoleh pengampunan dan rahmat yang sama seperti yang dialami perempuan Samaria, selanjutnya akan dipakai oleh Allah menjadi saksi cinta-Nya. 
Pertobatan membebaskan dari belenggu rasa getun (kecewa) yang  menjadi sandungan melangkah ke depan, karena getun adalah ketakutan terhadap masa lalu. 

Sabtu, 22 Maret 2014

RenHar 22 Maret 2014.

RenHar Sabtu Kliwon 22/3.
Mikha 7:14-15.18-20.
Luk 15:1-3.11-32.
Pengampunan adalah welas asih untuk meredam kehancuran dan kepunahan. 
Anak yang hilang dalam Injil hari ini perumpamaan betapa welas asih dan pengampunan Allah, kebapaan Allah yang mencintai anak-anak-Nya, selalu memberi kebebasan dan memahami anak-anak-Nya tanpa memaksakan kehendak. 
Meskipun kebebasan yang diberikan telah disalah gunakan, tetap saja mencintai anak-Nya. 
Semua orangtua (bukan hanya bapak) diutus mau meneladani sikap kebapaan Tuhan terhadap keluarganya dan dalam relasi dengan semua orang.

Jumat, 21 Maret 2014

RenHar 21 Maret 2014.

RenHar Jumat Wage 21/3.
Kej 37:3-4.12.13a.17b-28.
Mat 21:33-43.45-46.

Kisah Injil hari ini adalah gambaran kasih Allah yang ditolak manusia. Sadar atau tidak kita pasti pernah menolak kasih Allah seperti para penggarap kebun anggur dalam Injil hari ini. Pelajaran bagi kita bahwa ketika “ditolak” tidak harus membuat kita mundur, sama seperti Allah tetap mencintai kita. Lalu apakah kita yang sudah dikasihi Allah berani menerima risiko penolakan dari orang lain karena perbuatan baik kita? Penolakan dari sesama sejatinya adalah cara Allah mendidik kita supaya selalu tegar dan tanpa pamrih dalam setiap perbuatan kasih. 

Kamis, 20 Maret 2014

RenHar 20 Maret 2014.

RenHar Kamis Pon 20/3.
Yer 17:5-10.
Luk 16:19-31.

“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan yang menaruh harapannya pada Tuhan.” “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia yang mengandalkan kekuatan sendiri, dan yang hatinya menjauh dari Tuhan.” 
Untuk bisa mengandalkan Tuhan dan hati ini tidak menjauh dari-Nya seperti sabda Tuhan dalam Bacaan hari ini, diperlukan kesadaran hati yang disertai doa berpusat kepada Allah. Buahnya mampu menyangkal diri dan menerima apa adanya kemauan daging yang naluriah egois, tetapi tanpa harus mengikuti kemauannya.

Rabu, 19 Maret 2014

RenHar 19 Maret 2014.

RenHar Rabu Pahing 19/3.
2Sam 7:4-5a.12-14a.16.
Rm 4:13.16-18.22.
Mat 1:16.18-21.24a/Luk 2:41-51a.

“Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.” Kutipan Injil di HR St Yusuf, suami SP Maria hari ini menununjukkan kesadaran hati St Yusuf yang sungguh terasah. Tanpa opini dan egoisme, bisa menerima segala perkara apa adanya, mau menerima Maria sebagai isterinya meskipun sudah hamil. Keutamaan mendengarkan seperti St Yusuf ini sangat diperlukan sekarang ini, ketika banyak orang lebih mudah omong dan berkomentar daripada mau mendengarkan.

Selasa, 18 Maret 2014

RenHar 18 Maret 2014.

RenHar Selasa Legi 18/3.
Yes 1:10.16-20.
Mat 23:1-12.

Injil hari ini memberikan gambaran akan suatu ajaran yang indah, tetapi dengan perbuatan yang tidak indah oleh yang mengajarkannya. 
Hal ini mudah kita jumpai di masyarakat sekarang ini. Yesus mengajar, berbuat dan memberikan teladan. Banyak orang diteguhkan, disadarkan dan disembuhkan. 
Untuk menjadikan masyarakat ini lebih baik, harus dimulai dari keluarga kita, keteladanan hidup baik yang dimulai dari ortu dengan kasih sejati. Kasih sejati bukan hasil dari penguatan diri, melainkan buah dari pelepasan diri. 
Keteladanan adalah tanda pencinta kebaikan

Senin, 17 Maret 2014

RenHar 17 Maret 2014.

RenHar Senin Kliwon 17/3.
Dan 9:4b-10.
Luk 6:36-38.
Kita diutus meneladani Yesus yang murah hati sebagaimana Allah Bapa-Nya murah hati, yang juga adalah Bapa kita. Murah hati diwujudkan dalam perbuatan memberi dengan sukacita tidak mengharap balasan. Murah hati menuntut kerendahan hati dan kasih sejati (yang adalah buah dari pelepasan diri, bukan dari penguatan diri). 
Kita diutus memulai mengubah kebiasaan pada umumnya masyarakat yang saling balas dendam atas perbuatan yang tidak baik. 
Kebiasaan ini menghambat terwujudnya murah hati dalam arti sesungguhnya

Minggu, 16 Maret 2014

RenHar 16 Maret 2014.

RenHar Minggu Wage 16/3.
Kej 12:1-4a.
2Tim 1;8b-10.
Mat 17:1-9.
Bacaan dan Injil hari ini mengingatkan bahwa pengalaman perjumpaan dengan Allah itu bukan karena peristiwanya (spektakuler; mukjizat, sukses atau sebaliknya ketika kecewa). 
Melainkan, ketika orang mau membiasakan diri mengasah kesadaran hatinya (awareness/ tansah eling), mampu melepaskan egonya, sehingga sadar bahwa Allah selalu hadir dalam diri dan sesamanya. Buahnya ybs bisa menerima lian secara apa adanya tanpa opini apalagi mengadili.
Salam dan doa dari GMKA, Retret Temu Kebatinan XXV Komisi HAK. KAS.

Sabtu, 15 Maret 2014

RenHar 15 Maret 2014.

RenHar Sabtu Pon 15/3.
Ul 26:16-19.
Mat 5:43-48.
“Sebab Allah membuat matahari-Nya bagi orang jahat dan juga orang baik, hujan diturunkan-Nya bagi orang benar dan juga orang yang tidak benar.” 
Kutipan Injil ini bukti Allah tetap setia mencintai manusia, walau manusia sering tidak setia dan berbuat dosa. Kita diutus meneladani cinta kasih Tuhan yang universal mengatasi segala rasa perasaan. 
Untuk bisa “mengatasi segala rasa perasan”; selain doa yang berpusat kepada Allah, juga mau membiasakan diri mengasah kesadaran hati, melepas si aku agar bisa berelasi baik dengan siapa saja tanpa diskriminasi.

Jumat, 14 Maret 2014

RenHar 14 Maret 2014.

RenHar Jumat Pahing 14/3.
Yeh 18:21-28.
Mat 5:20-26.
Injil Tuhan hari ini mengutus semua orang agar tidak menjadi pemarah, apalagi menaruh dendam terhadap sesama. 
Karena, kemarahan dan dendam tidak hanya dapat membunuh seseorang, tetapi juga merusak diri sendiri. 
Kemarahan dan dendam tidak menyelesaikan masalah, justru merusak relasi. Kesadaran hati mengantarkan seseorang mau menyangkal diri, sehingga masa tobat agung ini sebagai sarana mawas diri supaya hidupnya nyaman, fresh tanpa ego, selalu damai, dimulai damai dengan diri sendiri.

Kamis, 13 Maret 2014

RenHar 13 Maret 2014.

RenHar Kamis Legi 13/3.
T.Ester 4:10a.10c-12.17-19.
Mat 7:7-12.
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” 
Kutipan Sabda Tuhan tersebut dalam kearifan Jawa disebut tepaslira.

Sikap tepaslira lahir dari kesadaran hati mau memahami liyan secara mendalam (Deep Understanding). Buahnya mau memahami daripada ingin dipahami, dan tuturkata serta sikap perbuatannya tidak menyakitkan hati sesama.

Rabu, 12 Maret 2014

RenHar 12 Maret 2014.

RenHar Rabu Kliwon 12/3.
Yunus 3:1-10.
Luk 11:29-32.

Bacaan dan Injil hari ini mengingatkan pentingnya pertobatan, yang efeknya sangat besar: 
Bisa membatalkan rencana hukuman yang akan dijatuhkan Allah; Membawa kegembiraan Allah dan seisi sorga; Akan  menghapus semua kesalahan dan dosa. 
Kemauan bertobat lahir dari kesadaran hati bahwa setiap pribadi memiliki benih kasih. 
Tugas setiap orang adalah memupuk agar benih tersebut tumbuh, berkembang dan mekar seperti bunga dengan kebaikan-hati (Loving-kindness); mau melakukan sesuatu yang membuat orang lain mengalami sukacita.    

Selasa, 11 Maret 2014

RenHar 11 Maret 2014.

RenHar Selasa Wage 11/3.
Yes 55:10-11.
Mat 6:7-15.

Doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus adalah doa yang singkat namun merangkum seluruh kebutuhan hidup manusia. 
Sabda-Nya dalam Injil hari ini “Dalam doamu janganlah bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doa mereka dikabulkan. Karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.” 
Yang dibutuhkan dalam berdoa adalah doa yang berpusat kepada Allah (bukan diriku), tekun, terbuka, serta apa adanya di hadapan-Nya, dalam bimbingan Roh Kudus agar pendoa mampu hidup selaras dengan kehendak-Nya. 

Senin, 10 Maret 2014

RenHar 10 Maret 2014.

RenHar Senin Pon 10/3.
Imamat 19:1-2.11-18.
Mat 25:31-46.
“Kadang kita berpikir bahwa kemiskinan hanya berkaitan kelaparan, tak punya pakaian dan rumah. Kesepian, rasa tidak dikehendaki, ditolak, tidak dikasihi dan dipedulikan justru kemiskinan yang terbesar. Kita harus mulai dari keluarga memperbaiki kemiskinan jaman ini. Jangan puas sudah memberi uang, karena yang sungguh dibutuhkan setiap orang adalah hati Anda untuk mencintai mereka.” (Ibu Teresa) 
Yang bisa mewujudkan cinta sejati bukan karena ybs memiliki kekuatan dan kekuasaan apapun, tetapi dia yang tekun membiasakan diri rendah hati dan tidak egois. 
Karena kasih sejati tidak datang mendadak.

Minggu, 09 Maret 2014

RenHar 9 Maret 2014.

RenHar Minggu Pahing 9/3.
Kej 2:7-9;3-17.
Rm 5:12-19.
Mat 4:1-11.
Di Hari Minggu Prapaskah I hari ini kita diingatkan bahwa pencobaan hidup manusia biasanya dari tiga hal; makanan, lari dari persoalan hidup, dan harta kekayaan
Dalam keadaan kenyang manusia digoda oleh makanan, inilah godaan menjadi tamak. Persoalan hidup harus dihadapi,  tanpa belajar mencari solusi, justru akan menemui persoalan baru. Persoalan adalah pintu membuka rahmat yang lebih besar. 
Adapun harta kekayaan sangat memikat, justru itulah pentingnya menjaga kesadaran hati (awareness/eling) agar tak terjerat oleh daya pikat.

Sabtu, 08 Maret 2014

RenHar 8 Maret 2014.

RenHar Sabu Legi 8/3.
Yes 58:9b-14.
Luk 5:27-32.
“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat,” 
Kisah Injil hari ini Lewi seorang pemungut cukai yang dipanggil Yesus menjadi murid-Nya. Tuhan juga memanggil setiap pribadi yang mengakui dirinya pendosa mengikuti-Nya. 
Bertobat mau membiasakan diri melepaskan si aku, maka meskipun pelan tapi pasti akan memiliki kasih sejati.
Egoisme benih subur dari segala dosa yang melawan kasih sejati yang datang dari Allah.

Jumat, 07 Maret 2014

RenHar 7 Maret 2014.

RenHar Jumat Kliwon 7/3.
Yes 58:1-9a.
Mat 9:14-15.

Injil Tuhan hari ini mengutus kita selalu bertumbuh dalam kasih (meskipun menuntut ketekunan, ketabahan dan diuji berbagai pengalaman penderitaan) kepada Tuhan yang dikembangkan dalam diri sesama, serta bertambah dalam cinta kepada diri sendiri. 
Puasa dan pertobatan adalah kesempatan mengungkapkan kasih sejati, yang meskipun hasil dari latihan panjang, tetapi bukan dari penguatan diri, melainkan buah dari pelepasan diri dari si aku/ egoisme (menyangkal diri). Sugeng wungon Jemuah Kliwonan.

Kamis, 06 Maret 2014

RenHar 6 Maret 2014.

RenHar Kamis Wage 6/3.
Ul 30:15-20.
Luk 9:22-25.

“Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku.” 
Tuhan Yesus rela wafat di kayu salib yang hina karena mengasihi kita. 
Kasih itu kurban yang kadang menyakitkan, tindakan yang membawa kebaikan orang yang dikasihi. Kasih tidak datang mendadak, tetapi hasil latihan panjang, menuntut ketekunan dan ketabahan, diuji berbagai pengalaman penderitaan. Meskipun hasil dari latihan panjang, tetapi bukan dari penguatan diri, melainkan buah dari pelepasan diri dari si aku/egoisme (menyangkal diri). Inilah perutusan-Nya untuk kita.

Rabu, 05 Maret 2014

RenHar 5 Maret 2014.

RenHar Rabu Pon 5/3.
Yoel 2:12-18.
2Kor 5:20-6:2.
Mat 6:1-6.16-18.

Hari Rabu Abu, masa lalu disebut masa puasa, sekarang disebut masa Prapaskah. Harapannya tidak terbatas pada mengurangi makan dan minum, tetapi untuk ke depan penuh harapan dan syukur atas kebaikan dan kerahiman Allah yang tanpa batas, yang mengundang dan memberikan kesempatan kita untuk bertobat dan membarui kehidupan; dimulai dari dalam keluarga dengan keteladanan hidup orangtua yang penuh welas asih, mau memahami dan mengerti. 

Selasa, 04 Maret 2014

RenHar 4 Maret 2014.

RenHar Selasa Pahing 4/3.
1Ptr 1:10-16.
Mrk 10:28-31.

Dimana dan apapun status seseorang, sebagian besar kegiatan berorientasi pada hasil. Tindakan demikian disebut pragmatis yang menggerus makna
Tindakan yang dalam bukan dinilai dari hasil, tetapi pada tindakan itu sendiri. 
Bertindak melekat pada hasil akan diombang-ambingkan hasrat senang dan benci, untung dan rugi, pujian dan celaan, dst. Untuk bertindak mengatasi hal-hal tersebut diperlukan latihan praktis kesadaran hati (eling) setiap saat yang membawa manfaat luar biasa, segalanya menjadi indah, berlipat ganda, dan bebas.

Senin, 03 Maret 2014

RenHar 3 Maret 2014.

RenHar Senin Legi 3/3.
1Ptr 1:3-9.
Mrk 10:17-27.

Injil hari ini mengutus kita mau membuka mata hati, merekonstruksi arti kaya tidak hanya kaya harta, tetapi juga kaya iman dan kasih. 
Supaya kebaikan-hati tumbuh perlu pemahaman yang dalam (Deep Understanding). Pemahaman ini akan memampukan orang untuk mengasihi. Kalau misalnya dalam keluarga, masing-masing tidak bisa saling memahami aspirasi terdalam sesama anggota keluarga, maka mereka tidak akan bisa mengasihi dengan cara yang benar, tidak akan mampu melayani kepentingan mereka, dan kasih tidak ada dalam diri mereka.

Minggu, 02 Maret 2014

RenHar 2 Maret 2014.

RenHar Minggu Kliwon 2/3.
Yes 49:14-15.
1Kor 4:1-5.
Mat 6:24-34.

Injil hari ini Tuhan Yesus melarang orang kuatir, terutama akan hari esok, papan, sandang dan pangan; karena ada hal yang lebih penting, yakni hidup yang mesti dipelihara
Hidup yang terpelihara akan membuahkan kasih. Cinta Kasih yang sesungguhnya bukanlah rasa perasaan emosi, tetapi pertama adalah tindakan yang membawa kebaikan orang lain atau yang dikasihi. Kasih bukanlah hasil dari penguatan diri, melainkan buah dari pelepasan diri (bdk 1 Kor 13:4-7).

Sabtu, 01 Maret 2014

RenHar 1 Maret 2014.

RenHar Sabtu Wage 1/3.
Yak 5:13-20.
Mrk 10:13-16.
Orang dewasa melindungi anak kecil karena menilai mereka masih lemah dan belum tahu apa-apa. Kita diutus meneladani Yesus yang menempatkan anak kecil sebagai pribadi yang utama, penting dan pemilik Kerajaan Allah. Anak kecil adalah inspirasi bagi orang yang merasa diri dewasa; yakni sifat kepolosan, suci hatinya, tak pernah dendam, ceria menerima semua orang secara apa adanya. Kalau di antara mereka ada salah paham, paling lama esok harinya sudah bermain bersama lagi. Kalau menjadi berlarut-larut biasanya karena intervensi orang dewasa