Jumat, 28 Februari 2014

RenHar 28 Pebruari 2014.

RenHar Jumat Pon 28/2.
Yak 5:9-12.
Mrk 10:1-12.

Injil hari ini mengingatkan bahwa hidup berumah tangga tidak bisa lepas dari masalah, tetapi apakah hanya karena itu lalu harus bercerai? Dengan kekuatan Allah, masing-masing dengan  kebaikan dan welas asih (bukan sikap egois dan ingin membalas), akan menemukan “misteri perkawinan”, yakni Allah mengijinkan setiap orang menjadi sebuah lagu yang unik. 
Dan ketika konser dimulai, merekapun berpadu menjadi sebuah harmoni yang indah dalam lagu-Nya nan agung. 
Adapun untuk menjaga keselarasan perkawinan, selaraskan hidup ini dengan Kehendak-Nya.  

Kamis, 27 Februari 2014

RenHar 27 Pebruari 2014.

RenHar Kamis Pahing 27/2.
Yak 5:1-6.
Mrk 9:41-50.
Dalam Latihan Rohani St. Ignatius dikatakan bahwa tujuan hidup manusia untuk memuliakan, menghormati dan menyembah Tuhan. Semua barang adalah sarana, kalau sarana itu tidak sesuai maka harus berani melepaskannya. 
Inilah yang dimaksud semangat lepas bebas, dan kebebasan (freedom) adalah elemen kasih. 
Karena dalam kebebasan tidak ada ketakutan dan kemelekatan. Kebebasan harus menjiwai setiap tindakan seseorang, karena kasih hanya mekar dalam batin yang tidak terbelenggu oleh berbagai bentuk ketakutan dan kemelekatan.

Rabu, 26 Februari 2014

RenHar 26 Pebruari 2014.

RenHar Rabu Legi 26/2.
Yak 4:13-17.
Mrk 9:38-40.

Bacaan hari ini mengingatkan betapa hidup manusia sangat tergantung kepada Tuhan, sehingga harus diisi dengan sikap dan perbuatan hidup yang punya arti bagi Tuhan dalam diri sesama, yakni welas asih. Kasih tidak datang mendadak, melainkan hasil dari latihan yang panjang, menuntut ketekunan dan ketabahan, diuji oleh berbagai pengalaman penderitaan. Meskipun hasil dari latihan yang panjang, kasih bukanlah hasil dari penguatan diri, melainkan buah dari pelepasan diri. Tanpa ego harus dibiasakan, dimulai kepada orang-orang terdekat..

Selasa, 25 Februari 2014

RenHar 25 Pebruari 2014.

RenHar Selasa Kliwon 25/2.
Yak 4:1-10.
Mrk 9:30-37.

“Saudara-saudara terkasih, dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kalian? Bukankah dari hawa nafsumu yang saling bergulat dalam dirimu? Kalian menginginkan sesuatu tetapi tidak memerolehnya, lalu kalian membunuh. Kalian irihati tetapi kalian tidak sampai ke tujuan, lalu kalian bertengkar dan berkelahi.” 
Hanya dengan kesadaran hati (awareness), orang mau mawas diri terhadap nasihat St Yakobus ini. 
Dan dengan pertolongan Allah, orang mampu melepaskan si aku, sehingga hidupnya menjadi nyaman, fresh tanpa ego, selalu damai.

Senin, 24 Februari 2014

RenHar 24 Pebruari 2014.

RenHar Senin Wage 24/2.
Yak 3:13-18.
Mrk 9:14-29.
Lewat Bacaan hari ini St. Yakobus mengingatkan bahwa segala perbuatan itu harus lahir dari kelemah lembutan, dan bukan dari kekerasan karena iri hati dan mementingkan diri sendiri. Jangan juga memegahkan diri dan berdusta melawan kebenaran, karena ini bukan hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia dan dari setan-setan. Dengan pertolongan Allah dan membiasakan diri menggunakan kesadaran hati akan tan didasari kelemah-lembutan, bisa menerima segala perbuakara secara apa adanya, karena si aku lenyap dengan sendirinya.

Minggu, 23 Februari 2014

RenHar 23 Pebruari 2014.


RenHar Minggu Pon 23/2.

Imamat 19:1-2.17-18.
1Kor 3:16-2
Mat 5:38-48.

“Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu,” Kutipan Injil hari ini mengutus kita menghentikan kekerasan, karena kekerasan apapun yang dilawan dengan kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan baru. Untuk menjadi pribadi yang bisa menyetop kekerasan diperlukan pertobatan yang berbuah kesadaran hati; mau menyangkal diri, yakin sepenuhnya, Tuhan yang memulai pekerjaan yang baik, akan menyelesaikannya. Hidup menjadi damai dengan diri sendiri dan siapa saja.





Sabtu, 22 Februari 2014

RenHar 22 Pebruari 2014.

RenHar Sabtu Pahing 22/2.
1Ptr 5:1-4.
Mat 16:13-19.

Di Pesta Takhta St. Petrus, Rasul hari ini, kita diutus meneladani Santo Petrus yang jatuh bangun untuk bisa sampai pada cinta mendalam kepada Tuhan Yesus. 
Demikian pula dalam keluarga harus selalu ditumbuhkan sikap saling mencintai sepenuh hati, dimulai dengan keteladanan dari orangtua daripada hanya kata-kata atau ucapan, apalagi perintah/larangan. 
Keteladanan akan mendorong setiap anggotanya untuk saling mengenal secara mendalam, sehingga akan bisa saling memahami, mengerti daripada ingin dipahami dan dimengerti. Selamat Pesta Nama Pelindung bagi yang baptisnya Petrus.

Jumat, 21 Februari 2014

RenHar 21 Pebruari 2014.

RenHar Jumat Legi 21/2.
Yak 2:14-24.26.
Mrk 8:34-9:1.
Ucapan St. Yakobus hari ini sangat tegas dan keras: Jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya mati. Pengertian iman itu sebenarnya sangat mendalam, tetapi ketika dimengerti sebagai pengakuan iman, maka perlu perbuatan sebagai perwujudan iman. 
Demikian pula mengimanani Tuhan Yesus berarti kesediaan menyangkal diri, memanggul salib dan mengikuti-Nya. Contoh perbuatan iman yakni ketika menerima umpatan orang tanpa menjadi marah atau membalas, dan sebaliknya tetap sabar bisa menerima secara apa adanya

Kamis, 20 Februari 2014

RenHar 20 Pebruari 2014.

RenHar Kamis Kliwon 20/2.
Yak 2:1-9.
Mrk 8:27-33.

Sabda Injil hari ini mengutus bahwa dalam berelasi dengan sesama mau mengutamakan kesadaran hati supaya eling bahwa perbuatan apapun yang melawan kasih Allah harus dilawan dengan kasih, karena perbuatan melawan kasih adalah tanggung jawab dan urusan ybs dengan Tuhan. Bagi yang merasa menjadi “korban” diutus mau meneladani Yesus: "Ya Bapa  ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Luk 23:34). Sekecil apapun perbuatan membawa damai, buahnya luar biasa. Demikian juga sebaliknya.  

Rabu, 19 Februari 2014

RenHar 19 Pebruari 2014.

RenHar Rabu Wage 19/2.
Yak 1:19-27.
Mrk 8:22-26.
Santo Yakobus dalam Bacaan hari ini secara lugas menasihati kita: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. 
Sedangkan yang suka berbicara tetapi tidak mengontrol lidahnya akan berbahaya, menipu dirinya dan sia-sialah ibadatnya. 
Mendengarkan merupakan keutamaan yang tak mudah ditemui di jaman ini karena orang lebih mengutamakan kesadaran pikiran yg naluriah egois daripada kesadaran hati (eling).


Selasa, 18 Februari 2014

RenHar 18 Pebruari 2014.

RenHar Selasa Pon 18/2.
Yak 1:12-18.
Mrk 8:14-21.
“Apabila seseorang dicobai, janganlah ia berkata; Pencobaan ini datang dari Allah. Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi setiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.” 
Melalui Bacaan hari ini, Santo Yakobus mengingatkan perlunya kebiasaan mengasah kesadaran hati. Karena naluriah manusia itu egois, mementingkan diri sendiri, maka ketika mengalami cobaan atau sesuatu yang tidak menyenangkan, spontan menyalahkan pihak lain, termasuk  "menyalahkan" Allah

Senin, 17 Februari 2014

RenHar 17 Pebruari 2014.

RenHar Senin Pahing 17/2.
Yak 1:1-11.
Mrk 8:11-13.
Injil hari ini mengingatkan bahwa sejatinya Tuhan telah menganugerahkan tanda-tanda melalui peristiwa sehari-hari dalam kehidupan manusia, baik yang menyenangkan atau sebaliknya (meskipun yang tidak baik itu bukan datang dari-Nya). 
Mengasah kesadaran hati memampukan orang tidak menggantungkan imannya pada takaran manusiawi dalam peristiwa lahiriah yang sensasional hanya menyenangkan si aku. 
Apabila hal ini terus terjadi, maka orang akan kehilangan orientasi hidup yang sesuai dengan ajaran dan teladan Tuhan Yesus.

Minggu, 16 Februari 2014

RenHar 16 Pebruari 2014.

RenHar Minggu Legi 16/2.
Sir 15:15-20.
1Kor 2:6-10.
Mat 5:17-37.
“Kamu telah mendengar firman; Jangan membunuh, siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu; Setiap orang yang marah kepada saudaranya harus dihukum! Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”
Injil hari ini mengutus supaya kita mau menjalani hidup mengutamakan kesalehan yang didasari kesadaran hati (awareness). Bukan hanya formalitas hidup berdasarkan pikiran yang naluriah egois.
(Kalau secara formal melakukan, merasa sudah beres; formalitas beragama, pendidikan, hukum)

Sabtu, 15 Februari 2014

RenHar 15 Pebruari 2014.

RenHar Sabtu Kliwon 15/2.
1Raja 12:26-32; 13:33-34.
Mrk 8:1-10.

Tuhan memelihara dan memberi rejeki kepada umat-Nya. Semua tindakan dan karya Tuhan itu digerakkan oleh yang dikatakan Yesus dalam Injil hari ini: “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini.” 
Kita diutus memiliki hati yang selalu tergerak oleh belas kasihan, dan diwujudkan dalam sikap, tutur kata dan perbuatan baik kepada semua orang, terutama yang KLMTD, sebagaimana sabda-Nya: “…sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”    

Jumat, 14 Februari 2014

RenHar 14 Pebruari 2014.

RenHar Jumat Wage 14/2.
1Raja 11:29-32;12:19.
Mrk 7:31-37.

Di PW St Sirilus & Metodius, Uskup hari ini, kita diutus meneladani dua orang Kudus bersaudara tersebut yang hidup di abad IX. Mereka dengan telinganya mendengarkan Sabda Allah, dan dengan mulutnya menjadi pewarta bangsa Slavia. 
Kita syukuri karunia Allah bagi kita berupa telinga untuk mau mendengarkan Sabda Allah dan panggilan-Nya, dan karunia Allah berupa lidah untuk bertutur kata yang baik, yang berarti mewartakan kabar baik yang datang dari Allah kepada siapa saja, karena Allah selalu hadir dalam diri dan sesama kita. 

Kamis, 13 Februari 2014

RenHar 13 Pebruari 2014.

RenHar Kamis Pon 13/2.
1Raja 11:4-13.
Mrk 7:24-30.

Bacaan I hari ini menceritakan bahwa di awal hidupnya, Salomo sukses besar berkat doa dan upayanya, tetapi sayang Salomo tidak menjaga kesetiaannya kepada Allah. 
Sementara Tuhan Yesus dalam Injil hari ini dengan jelas menyatakan bahwa orang yang selalu bertekun, setia dan memiliki hati untuk Tuhan (artinya tidak menunda bertobat, berdoa dan upaya dengan selalu berpusat dan berserah kepada-Nya seperti perempuan Siro-Finesia), niscaya Allah mendengarkan dan mengaruniakan kasih-Nya yang terbaik untuk umat-Nya. 

Rabu, 12 Februari 2014

RenHar 12 Pebruari 2014.

RenHar Rabu Pahing 12/2.
1Raja 10:1-9.
Mrk 7:14-23.

“Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.” 
Kutipan Injil hari ini mengingatkan betapa pentingnya mau meluangkan waktu hening membiasakan mengasah pengetahuan dengan kesadaran hati (awareness), karena dengan demikian si aku sang biang keladi kejahatan lenyap dengan sendirinya. 
Meditasi Awareness mengantar pengetahuan kesadaran hati.

Selasa, 11 Februari 2014

RenHar 11 Pebruari 2014.

RenHar Selasa Legi 11/2.
1Raja 8:22-23.27-30.
Mrk 7:1-13.
“Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari Aku.” 
Sabda Injil Tuhan hari ini mengingatkan kesalehan palsu yang sangat mungkin ada pada diri setiap orang, yakni 
cara hidup yang didasarkan pada ajaran yang benar tetapi untuk tujuan yang tidak baik atau jahat.
Tanpa disadari bahwa perilaku kitapun kadang sama dengan orang Farisi dan Ahli Taurat, yakni tekun beribadat tetapi tetap saja bertengkar antara suami-iateri, anak, sahabat dll kejahatan yang diselubungi kesalehan, yang sejatinya hanya karena tidak adanya kesadaran hati bahwa untuk bisa mengikuti Tuhan Yesus, harus mau menyangkal diri dan memanggul salib hidupnya. 

Senin, 10 Februari 2014

RenHar 10 Pebruari 2014.

RenHar Senin Kliwon 10/2.
1Raja 8:1-7.9-13.
Mrk 6:53-56.
Injil di PW St Skolastika, Perawan hari ini, mengisahkan tentang pelayanan Tuhan Yesus yang selalu datang menyembuhkan mereka yang sakit phisik/non phisik tanpa diskriminasi. Sekarang semua itu menjadi tugas kwajiban kita sebagai penyalur kasih Allah kepada mereka yang rindu belas kasih-Nya. 
Allah menciptakan keluarga sebagai dasar/ tempat awal menyemaikan belas kasih-Nya; Dimulai dari pasutri dan anak-anak harus mau saling mengasihi dengan belas kasih yang sesungguhnya, yakni setiap pribadi harus mau menyangkal diri tanpa ada yang dominan.


Minggu, 09 Februari 2014

RenHar 9 Pebruari 2014.

RenHar Minggu Wage 92.
Yes 58:7-10.
1Kor 2:1-5.
Mat 5:13-16.

Injil hari ini kita diutus mau hidup bagai garam, mau ajur-ajer dalam masyarakat sesuai dengan talenta kita masing-masing, tidak menonjolkan diri ingin menjadi “menu utama”.
Kehadiran kita juga sebagai terang dunia yang selalu mencerahkan. 
Yakni bagai matahari menjadi pencerah di siang bolong, jika malam bagaikan bulan. 
Semua itu mampu diwujudkan ketika mau hidup dengan mengandalkan kekuatan kasih Allah yang bisa dirasakan ketika mau melepaskan si aku. (menjadi garam dan terang dunia)

Sabtu, 08 Februari 2014

RenHar 8 Pebruari 2014.

RenHar Sabtu Pon 8/2.
1Raja-Raja 3:4-13.
Mrk 6:30-34.

Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala.” 
Kutipan Injil hari ini mengutus kita mau mawas diri, sudahkan aku mengutamakan belas kasihan? Sadari bahwa dalam diri sesama, Tuhan selalu hadir. 
Dalam doa atau perbuatan baik apapun, “sesuatu yang lain” tidak perlu dikejar dengan pamrih. Datangnya “sesuatu yang lain” merupakan Rahmat Tuhan yang datang tanpa bisa diantisipasi. 
Tetapi pasti datang, dan Rahmat tersebut datang ketika si “aku” lenyap. 

Jumat, 07 Februari 2014

RenHar 7 Pebruari 2014.

RenHar Jumat Pahing 7/2.
Sir 47:2-11.
Mrk 6:14-29.
Salah satu keutamaan Yohanes pembaptis yang harus diteladani adalah teguh dalam pendirian. Ini penting di jaman orang bertindak demi hukum tetapi tanpa roh berupa moral.
Injil hari ini kisah Herodias yang sakit hati kepada Yohanes, dendam sampai membunuhnya.
Ketika orang mau membiasakan diri mengasah kesadaran hati, maka meski pelan tetapi bisa merasakan manfaatnya, yakni selalu bisa menerima segala perkara secara apa adanya tanpa opini, tidak ada lagi sakit hati apalagi dendam, karena si aku dengan sendirinya lenyap.

Kamis, 06 Februari 2014

RenHar 6 Pebruari 2014.

RenHar Kamis Legi 6/2.
1Raja-Raja 2:1-4.10-12.
Mrk 6:7-13.
Injil hari ini mengingatkan bahwa kita dipanggil dan diutus Tuhan untuk mewartakan Kabar Gembira dalam perbuatan baik kepada Tuhan dalam diri sesama, mau bekerjasam dengan mereka yang berkehendak baik, serta selalu mengandalkan Tuhan.
Menjalani perutusan ini terasa berat dan melelahkan ketika mengandalkan kesadaran pikiran yang cenderung jatuh pada mencari kemuliaan diri.

Dengan kesadaran hati bisa “melihat” bahwa Tuhan ngejawantah dalam diri dan sesama, sehingga apapun perbuatannya untuk semakin memuliakan Nama-Nya. 

Rabu, 05 Februari 2014

RenHar 5 Pebruari 2014.

RenHar Rabu Kliwon 5/2.
2Sam 24:2.9-17.
Mrk 6:1-6.
Di PW St Agata, Perawan & Martir hari ini, kita teladani hidupnya yang mengutamakan kesadaran hati, mau menyangkal diri sehingga selalu dengan tulus hati mengasihi sesama.

Sikap tersebut sangat bertolak belakang dengan mereka yang mendengarkan ajaran Tuhan Yesus dalam Injil hari ini, yakni pribadi-pribadi arogan yang tak bisa melihat kebaikan dan kasih Allah, tetapi justru mengadili: “Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria?....” 
Selamat merayakan Pesta Nama Santa Pelindung kepada saudariku yang baptisnya Agata.

Selasa, 04 Februari 2014

RenHar 4 Pebruari 2014.

RenHar Selasa Wage 4/2.
2Sam 18:9-10.14b.24-25a.30.31b-33.
Mrk 5:21-43.
Injil hari ini kisah seorang ibu yang menderita sakit pendarahan selama dua belas tahun, sembuh setelah ia menjamah Tuhan Yesus, katanya: 
“Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” 
Kisah ini pelajaran bagi kita bahwa kehadiran, sentuhan  tangan, tatap muka adalah kekuatan batin yang tak tergantikan oleh alat sarana komunikasi apapun (telpon/skype) dalam berelasi antar sesama, lebih-lebih relasi pasutri dan dalam keluarga. 
Karena sentuhan tangan adalah sentuhan hati,  simak saja bayi yang menangis tiada henti, ketika merasakan belaian tangan ibundanya, ia langsung diam.

Senin, 03 Februari 2014

RenHar 3 Pebruari 2014.

RenHar Senin Pon 3/2.
2Sam 15:13-14.30;16:5-13a.
Mrk 5:1-20.

Injil hari ini tentang power vs force, yakni kuasa roh jahat (force) yang banyak wujudnya, mulai dari yang seolah-olah baik sampai yang jelas-jelas jahat penuh kekerasan. 
Sementara kuasa Roh Baik (power) atau Ilahi itu datangnya dari Tuhan yang hanya bisa dihayati ketika orang mau mengandalkan Allah yang Maha Tan Kinira, menggunakan kesadaran hati, melepas egonya. Sehingga segala hal mengutamakan welas asih tresna, karena sadar bahwa Allah hadir dalam diri dan sesama serta alam semesta. 
Semua yang baik datangnya dari Tuhan. 

Minggu, 02 Februari 2014

RenHar 2 Pebruari 2014.

RenHar Minggu Pahing 2/2.
Mal 3:1-4.
Luk 2:22-32.

Injil di Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah hari ini, kita diutus mau meneladani sikap hati Bunda Maria dan St. Yusuf, serta kesabaran hati Simeon dan Hana yang mampu merasakan kehadiran Allah dalam keseharian hidup mereka. 
Sikap hati seperti itu muncul ketika kita mau menerima segala perkara secara apa adanya tanpa opini, melepaskan si aku yang menjadikan hidup nyaman, selalu fresh tanpa ego, bisa menghayati belarasa dan welas asih tresna dalam berelasi dengan siapa pun.  

Sabtu, 01 Februari 2014

RenHar 1 Pebruari 2014.

RenHar Sabtu Legi 1 Pbr.
2Sam 12:1-7a.10-17.
Mrk 4:35-41.

Injil hari ini para murid bersama dengan Yesus mengalami bencana besar, dan mereka diselamatkan oleh-Nya. Meskipun hidup kita merasa dekat dengan Tuhan, tetap saja mengalami kesusahan, tetapi harus percaya tidak akan tenggelam dan binasa. 
Kita justru makin merasa menderita ketika kita menghadapinya dengan mengandalkan kesadaran pikiran yang naluriah egois. 
Tetapi ketika kita hadapi dengan kesadaran hati yang adalah Bait Allah, mau menyangkal diri, maka karunia Allah dianugerahkan bagi kita berupa jalan terbaik menurut Tuhan (bukan menurutku) yang meneduhkan hati (hati adalah Bait Allah).