Jumat, 31 Januari 2014

RenHar 31 Januari 2014.



RenHar Jumat Kliwon 31/1.
2Sam 11:1-2.4a.5-10a.13-17.
Mrk 4:26-34.
Di PW St Yohanes Bosko Imam hari ini, Yesus dalam Injil memberi perumpamaan biji sesawi yang kecil apabila tumbuh akan menjadi lebih besar daripada segala sayuran. 
Kita diutus menjadikan hati kita dan keluarga kita sebagai lahan yang subur untuk bersemai dan tumbuhnya kehidupan iman kepada Allah. 
Kebiasaan mau menyangkal diri, memanggul salib, dan doa disertai matiraga adalah sikap pasrah kepada-Nya. 
Sadari bahwa datangnya Rahmat Tuhan, ketika diri atau si “aku” lenyap.

Kamis, 30 Januari 2014

RenHar 30 Januari 2014.



RenHar Kamis Wage 30/1.
2Sam 7:18-19.24-29.
Mrk 4:21-25.
Injil hari ini tentang perumpamaan; dian supaya ditaruh di atas kaki dian, telinga untuk mendengarkan, ukuran yang dipakai untuk mengukur akan dikenakan juga kepada ybs, dan malah akan ditambah lagi, kiranya jelas maksudnya. 
Permenungan kita apakah hidup kita sudah bisa membawa kedamaian bagi sesama? 
Telinga kita sudah benar-benar digunakan untuk mendengarkan dengan hati, atau sekedar mendengar?  
Serta, tidak menghakimi sesama supaya kita tidak menerima penghakiman yang lebih berat?

Rabu, 29 Januari 2014

RenHar 29 Januari 2014.



RenHar Rabu Pon 29/1.
2Sam 7:4-17.
Mrk 4:1-20.
Injil hari ini mengingatkan bahwa hidup beriman harus berbuah. 
Kita bisa belajar dari religiositas Nelson Mandella yang meski tidak pernah menyebut yang berkaitan dengan akhirat, tetapi sikapnya adalah buah imannya; yakni meskipun yang menghukumnya mampu merampas segalanya, tetapi tidak bisa pikiran dan hatinya. 
Dia juga berjuang mengatasi rasa benci kepada yang menganiayanya. 
Karena jika membenci, dia akan tetap tertawan sebagai tahanan dalam dendamnya, meskipun ia sudah bebas dari penjara.

Selasa, 28 Januari 2014

RenHar 28 Januari 2014.



RenHar Selasa Pahing 28/1.
2Sam 6:12b-15.17-19.
Mrk 3:31-35.
”Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” Kutipan Injil di PW St Tomas Aquino hari ini, Tuhan Yesus demi memuliakan Bapa-Nya rela menihilkan diri-Nya menerima hukuman salib meski Dia tidak bersalah, agar umat manusia sadar dan bertobat supaya memperoleh hidup kekal. 
Kitapun wajib menyangkal diri supaya dengan hati mau bertobat, saling melayani dan menguatkan supaya kita semua kelak memperoleh Karunia-Nya kehidupan kekal. 

Senin, 27 Januari 2014

RenHar 27 Januari 2014.



RenHar Senin Legi 27/1.
2Sam 5:1-7.10.
Mrk 3:22-30.
Dari kisah Injil hari ini, kita diingatkan bahwa fitnah hanya bisa dikalahkan dengan sikap tegas yang diungkapkan dengan sabar, lemah lembut, rendah hati, dan kasih pengampunan. 
Apabila "melawan" fitnah dengan kebencian, kemarahan, apalagi balas dendam, pasti hanya akan menimbulkan masalah baru. 
 “Sebab perang akan memanggil perang, kekerasan akan memanggil kekerasan.” (Paus Fransiskus.) 
Kesadaran hati membuahkan keluarga harmonis yang tidak akan goyah oleh fitnah.

Minggu, 26 Januari 2014

RenHar 26 Januari 2014.


Renhar Minggu Kliwon 26/1.
Yes 8:23b-9:3.
1Kor 1:10-13.17.
Mat 4:12-23 (4:12-17).
Bacaan dan Injil hari ini mengingatkan bahwa kita ini bersaudara dan harus selalu menekankan kebersamaan, seia sekata, erat bersatu dan sehati sepikir. 
Pekerjaan apapun akan bermanfaat bagi banyak orang bila dilakukan dalam kebersamaan, supaya makin banyak orang merasakan belas kasih-Nya. 
Untuk mewujudkannya diperlukan kemauan melepas “aku” yang membuahkan kesadaran bahwa Tuhan hadir dalam diri dan sesama, sehingga dengan hati kita mampu saling mewujudkan kasih-Nya.

Sabtu, 25 Januari 2014

RenHar 25 Januari 2014.

RenHar Sabtu Wage 25/1.
Kis 22:3-16/9:1-22.
Mrk 16:15-18.

Di Pesta Bertobatnya St Paulus Rasul hari ini mengingatkan kita bahwa perbuatan kasih yang dilakukan tanpa pamrih dan tanpa ucapan lebih bermanfaat bagi orang lain daripada dengan kata-kata atau ucapan menggurui. 
Dalam Injil hari ini disebut sebagai “berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru.” 
Karena naluriah manusia egois, maka ketika diajak bicara dan dinasihati akan beropini, tidak demikian apabila melihat keteladanan, kesadaran hatinya tergerak.
Tetapi apabila tetap egois, ampuni dan doakan saja.

Jumat, 24 Januari 2014

RenHar 24 Januari 2014.

RenHar Jumat Pon 24/1.
1Sam 24:3-21.
Mrk 3:13-19.
Injil di PW St Fransiskus dari Sales hari ini pelajaran bagi kita supaya memilih jalan seperti Petrus yang menyesal dan percaya bahwa Tuhan Yesus selalu memberi kesempatan untuk berubah dan setia. 
Tidak mengikuti cara Yudas yang ungkapan sesalnya menggantung diri, karena tidak yakin bahwa Tuhan Yesus selalu memberi kesempatan berubah. 
Semua orang punya masa lalu, tetapi tidak semua orang mau menyadari masa lalunya, sehingga memilih keluar dari masa lalu dengan cara yang tidak sejalan dengan belas kasih-Nya.

Kamis, 23 Januari 2014

RenHar 23 Januari 2014.

RenHar Kamis Pahing 23/1.
1Sam 18:6-9;19:1-7.
Mrk 3:7-12.
Injil hari ini menyadarkan kita bahwa Tuhan Yesus tidak menghendaki setiap orang menderita sakit phisik maupun non phisik. 
Tetapi karena naluriah pikiran manusia egois dan beropini, inilah yang sering membuat ragu bahwa kuasa-Nya selalu bekerja. 
Supaya bisa merasakan kuasa Allah dalam kehidupan kita, diperlukan kemauan menyangkal diri sampai pada kesadaran bahwa Tuhan hadir dalam diri dan sesama serta apa saja, sehingga mampu mengasihi siapa, juga menyehatkan jiwa raga kita. 

Rabu, 22 Januari 2014

RenHar 22 Januari 2014.

RenHar Rabu Legi 22/1.
1Sam 17:32-33,37.40-51.
Mrk 3:1-6.

Setiap pribadi dalam keluarga dipanggil berjuang demi nilai kemanusiaan dan kebenaran. 
Keluarga sebagai tempat pertama seseorang tumbuh berkembang perlu menanamkan nilai-nilai tersebut kepada anak-anak. 
Ironisnya kekerasan dalam rumah tangga (dalam berbagai bentuk) sampai sekarang masih sering kita saksikan. 
Lewat Bacaan dan Injil hari ini, kita diutus memulai dari keluarga kita masing-masing mau menaladani Daud dan Yesus yang selalu bertindak demi kemanusiaan dan kebenaran.

Selasa, 21 Januari 2014

RenHar 21 Januari 2014.

RenHar Selasa Kliwon 21/1.
1Sam 16:1-13.
Mrk 2:23-28.

“Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.” 
Sabda Tuhan dalam Injil hari ini di PW St Agnes, Perawan, Martir menunjukkan kalau Yesus memprioritaskan kehidupan dan tidak berniat melanggar hukum. 
Kita sering mendengar orang mengatakan atau bahkan kita pernah menirukan ucapan Yesus tersebut, tetapi masih perlu diuji ketulusannya. 
Semoga kita tetap taat pada hukum dan tidak defensive yang adalah salah satu ungkapan egoisme.

Senin, 20 Januari 2014

RenHar 20 Januari 2014.

RenHar Senin Wage 20/1.
1Sam 15:16-23.
Mrk 2:18-22.

Berpuasa adalah matiraga ungkapan hati
Bisa sebagai tanda pertobatan, berkabung, peristiwa memprihatinkan, ujub tertentu yang ditetapkan institusi/ komunitas, dan ungkapan belarasa/ berduka cita. 
Intensi terakhir inilah yang dimaksudkan Yesus dalam Injil hari ini. 
Karena puasa sebagai ungkapan hati, maka wajib diiringi doa pasrah kepada-Nya, serta diungkapan dalam tutur kata dan perbuatan baik. 
Berpuasa yang dijalani dengan baik, bermanfaat bagi kesehatan jiwa raga. 
Tanpa itu yang didapat hanya lapar.

Minggu, 19 Januari 2014

RenHar 19 Januari 2014.



RenHar Minggu Pon 19/1.
Yes 49:3.5-6.
Yoh 1:29-34.
Injil hari ini mengingatkan masa Natal adalah waktu yang tepat untuk mengakui betapa lemahnya hidup kita ini sehingga Dia yang adalah Allah, karena cintanya kepada umat-Nya  mau menjadi manusia sama seperti kita kecuali dalam hal dosa, supaya kita mau menyadari bahwa Allah selalu hadir dalam diri kita dan sesama. 
Kesadaran hati (awareness/ eling) inilah yang memapukan kita bisa menyangkal diri, sehingga dengan rendah hati mau mengasihi Allah dan sesama serta alam semesta secara apa adanya, memahami daripada ingin dipahami.
(Natal adalah pelajaran hidup).       

Sabtu, 18 Januari 2014

RenHar 18 Januari 2014.



RenHar Sabtu Pahing 18/1.
1Sam 9:1-4.17-19;10:1a.
Mrk 2:13-17.
“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.” 
Sabda Tuhan dalam Injil hari ini menyadarkan bahwa Dia datang untuk mereka yang mau berubah menjadi baik. 
Orang yang selalu merasa benar tidak akan bisa berubah jika hanya vokal terhadap yang lain tetapi tidak untuk dirinya. 
Apabila ini dipertahankan, maka keharmonisan akan kandas. 
Kita wajib mawas diri bahwa setiap orang memiliki kekurangan. 
Namun itu bukan penghalang terciptanya hidup harmonis dengan siapapun, jika mau rendah hati mengambil hikmah kehidupan dirinya dan orang lain.

Jumat, 17 Januari 2014

RenHar 17 Januari 2014.



RenHar Jumat Legi 17/1.
1Sam 8:4-7.10-22a.
Mat 19:16-26.
Injil di PW St. Antonius, Abas hari ini, kita diingatkan bahwa mengikuti kehendak Allah tidak cukup sekedar menaati perintah dan ajaran-Nya, tetapi juga harus mau ambil bagian dalam ketidak pastian yang menjadi ciri kehidupan Yesus. 
Injil hari ini juga mengajarkan bagaimana kita harus menyikapi harta dunia sebagai sarana untuk semakin memuliakan Nama-Nya. 
Demikian pula datangnya Rahmat Allah tanpa bisa kita inginkan dan prediksikan, tetapi pasti datang. Sesungguhnya Rahmat Allah datang ketika diri atau si “aku” lenyap.

Kamis, 16 Januari 2014

RenHar 16 Januari 2014.



RenHar Kamis Kliwon 16/1.
1Sam 4:1-11.
Mrk 1:40-45.
Permohonan si kusta kepada Tuhan Yesus dan terkabul dalam Injil hari ini pelajaran bagi kita betapa Tuhan suka dialog yang didasari sikap rendah hati dan penyerahan, karena meskipun si kusta ingin sembuh tetapi tidak memaksa Tuhan. 
Hidup sebagai apa dan di mana pun di dunia Ini selalu diwarnai oleh dialog. 
Dialog yang sehat adalah dialog yang mendatangkan sukacita dan menyembuhkan semua pihak. Untuk mewujudkannya diperlukan kerendahan hati semua pihak, dan membiasakan diri tidak beropini ketika berdialog (naluriah kesadaran pikiran defensive, egois; tetapi dengan kesadaran hati membuahkan sikap belarasa dan asih tresna)