Minggu, 07 September 2014

RenHar 7 September 2014.

RenHar Minggu Wage 7/9.
Yeh 33:7-9.
Rm 13:8-10.
Mat 18:15-20.

“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia.” Sabda Allah ini sangat kita pahami, meski sulit menghayatinya. Karena itulah lewat Sabda hari ini, kita diutus untuk mau saling menegur dan mengingatkan, bukan karena lebih suci. Tetapi karena naluri manusia itu egois, maka ketika diingatkan justru sering berkedok menyitir Sabda-Nya “Yang tidak berdosa, lempari aku batu” Mungkin inilah yang menurut-Nya disebut orang tak mengenal Allah.

Sabtu, 06 September 2014

RenHar 6 September 2014.

RenHar Sabtu Pon 6/9.
1Kor 4:6b-15.
Luk 6:1-5.

Bacaan dan Injil hari ini mengingatkan bahwa jati diri pribadi bermartabat itu dalam segala hal mengenakan kasih yang ungkapannya selalu rendah hati, mengutamakan liyan. Kebiasaan demikian akan menciptakan kenyamanan dalam hidup bersama. Semua itu harus dimulai dari keteladanan ortu dalam keluarga, sehingga anak menjadi biasa menghidupi kasih. Ini menjadi penting dan mendesak karena ketidak tertiban sudah cenderung menjadi kebiasaan masyarakat kita sekarang ini. Kalau bukan dari kita, siapa lagi yang harus memulai? 

Jumat, 05 September 2014

RenHar 5 September 2014.

RenHar Jumat Pahing 5/9.
1Kor 4:1-5.
Luk 5:33-39.

Bacaan dan Injil hari ini mengutus setiap orang tidak mudah menyalahkan apalagi menghakimi liyan. Karena sikap demikian selain merugikan sesama juga merugikan diri sendiri, hanya akan menghambat pengembangan dirinya dan sesama untuk menjadi semakin bermanfaat bagi banyak orang, bukan sekedar menjadi apa. Kebiasaan bersikap positif dan saling doa serta meneguhkan wajib ditanamkan ortu kepada setiap anak demi pembaruan hidup yang tiada henti menjadi semakin selaras kehendak-Nya, sesuai citra-Nya, Ad Maiorem Dei Gloriam.

Kamis, 04 September 2014

RenHar 4 September 2014.

RenHar Kamis Legi 4/9.
1Kor 3:18-23.
Luk 5:1-11.

Bacaan dan Injil hari ini mengingatkan agar dalam segala hal mengandalkan Tuhan. Kesulitan hidup yang sering dihadapi manusia bukanlah karena kelemahan manusia, tetapi karena kurangnya manusia membuka hati bagi Allah untuk menerima kekuatan Ilahi. Semua itu karena dosa egoisme mengandalkan kekuatan sendiri yang bersifat ragawi duniawi. Laku doa dan matiraga adalah sarana mawas diri serta mohon belas kasih-Nya berupa “tanda” untuk mengatasi masalah serta panduan menjalankan segala hal yang kita rencanakan.  

Rabu, 03 September 2014

RenHar 3 September 2014.

RenHar Rabu Kliwon 3/9.
1Kor 3:1-9.
Luk 4:38-44.

Injil di PW S Greg Agung, Paus & Pujangga Gereja hari ini, manusia sebagai citra-Nya diutus mau membiasakan diri bersikap, bertutur kata serta berbuat baik kepada siapa dan apa saja tanpa pilih kasih, ngajeni urip. Sebaliknya janganlah pernah mengklaim bahwa kebaikan dan kebenaran hanyalah menjadi milikku. Kita bisa belajar dari burung-burung di udara dan ikan-ikan di air, meskipun mereka terbang di udara dan berenng di air, tak seekor burungpun mengklaim bahwa udara miliknya, dan ikan mengklaim air adalah miliknya.

Selasa, 02 September 2014

RenHar 2 September 2014.

RenHar Selasa Wage 2/9.
1Kor 2:10b-16.
Luk 4:31-37.

Sabda Allah dalam Injil hari ini sangat relevan untuk kita, setidaknya bagiku, yakni meskipun mengakui bahwa Allah itu ada dan berkuasa atas hidup manusia, tetapi dalam praksis hidup telah “menolak” Allah dalam sikap, tutur kata dan perbuatan yang jauh dari kehendak Allah yang adalah KASIH. Dengan laku doa dan matiraga mohon pertolongan-Nya dan saling meneguhkan di antara kita (dimulai jujur pada diri sendiri), pelan tapi pasti bisa membiasakan mau menyangkal diri, mewujudkan kasih sejati kepada siapa saja.

Senin, 01 September 2014

RenHar 1 September 2014.

RenHar Senin Pon 1/9.
1Kor 2:1-5.
Luk 4:16-30.

Injil hari ini mengajarkan bahwa kekuatan Sabda Allah itu bermanfaat di mana dan kapan saja, baik ketika kita menghadapi sesuatu yang menyenangkan ataupun sebaliknya. Semua wajib kita hayati sebagai perwujudan iman atau kesaksian hidup. Sebagai contoh Sabda “membalas kejahatan dengan kebaikan”. Ketika kita mau mewujudkannya bisa jadi ada perasaan tidak nyaman atau bahkan menyakitkan, tetapi sabarlah menantikan buahnya, pasti akan sama artinya dengan ungkapan “berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian” 

Minggu, 31 Agustus 2014

RenHar 31 Agustus 2014.

RenHar Minggu Pahing 31/8.
Yer 20:7-9.
Rm 20:7-9.
Mat 16:21-27.
Sabda Tuhan dalam Injil hari ini mengingatkan tiga kesadaran manusia - Kesadaran dalam arti tidak tidur, tidak pingsan, tidak mabuk (consciousness) - Kesadaran pikiran bergantung pada kekuatan analitis (thinking) - Kesadaran melampaui kesadaran pikiran atau kesadaran batin/hati (awareness), dalam bahasa Jawa ini disebut eling. 
Untuk bisa menyangkal diri dan mampu memikul salib kehidupan, diperlukan kemauan mengasah kesadaran hati, tidak lagi melibatkan pikiran analitis, tapi menggunakan batin/hati.

Sabtu, 30 Agustus 2014

RenHar 30 Agustus 2014.

RenHar Sabtu Legi 30/8.
1Kor 1:26-31.
Mat 25:14-30.
Sabda Injil hari ini mengingatkan apabila nilai sebuah tindakan diukur dari hasilnya, inilah yang disebut pragmatis, menggerus makna suatu tindakan. Makna suatu tindakan yang dalam bukan dinilai dari hasilnya, tetapi pada tindakan itu sendiri. Bertindak melekat pada hasil yang diinginkan membuat tindakan secara dangkal. Akibatnya, akan diombang-ambingkan oleh hasrat senang untung, masyur, pujian dan membenci rugi, kehinaan, celaan. Bertindak secara dalam perlu belajar mengatasi kecenderungan mengingini yang pertama dan membenci yang kedua.

Jumat, 29 Agustus 2014

RenHar 29 Agustus 2014.

RenHar Jumat Kliwon 29/8.
Yer 1:17-19.
Mrk 6:17-29.
Sabda Allah dalam Injil di PW Wafatnya S Yohanes Pembaptis, Martir hari ini mengutus setiap orang selalu mengedepankan kebenaran, dan janganlah pernah dendam kepada siapa saja. Meskipun berbuat kebenaran itu tidak selalu nyaman, tetapi inilah kasih, dan kasih sejati harus rela menderita (patientia). Sebaliknya dendam itu melawan kasih, karena selain buahnya perseteruan, juga menjadikan hati tidak tenteram dan damai. Meskipun sama-sama tidak nyaman, tetapi buah kebenaran mendamaikan hati, sedangkan buah dendam merusak hati.


Kamis, 28 Agustus 2014

RenHar 28 Agustus 2014.

RenHar Kamis Wage 28/8.
1Kor 1:1-9.
Mat 24:42-51.
Sabda Allah di PW S Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja hari ini adalah pelajaran hidup bagi setiap keluarga, terutama peran orang tua. Karena, ketekunan doa akan menuntun setiap ortu mampu memberi nasihat dan teladan hidup baik bagi anak-anaknya. Hendaklah selalu bersikap bijak menghadapi anak-anak, karena anak hanya meniru “tarian” ortunya. Perihal doa, percayalah akan sabda-Nya “Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Mrk 11:24)

Rabu, 27 Agustus 2014

RenHar 27 Agustus 2014.

RenHar Rabu Pon 27/8.
2Tes 3:6-10,16-18.
Luk 7:11-17.
Sabda Allah di PW St Monika hari ini, mengutus setiap orang mampu merasakan betapa belas kasih karunia Allah selalu menyertai setiap langkah hidup siapapun. 
Kesadaran hati inilah yang seharusnya menjadikan setiap orang penuh sukacita melakoni hidup, tetapi dalam praksis hidup tidak selalu demikian. Hanya dengan rela melepas si aku dan melakukan seperti yang diteladankan Tuhan Yesus dalam Injil hari ini; yakni selalu peduli dan menerima liyan secara apa adanya, mengantar hidup ini selalu bisa merasakan belas kasih-Nya. Karena, Kasih Sejati itu memberi. 

Selasa, 26 Agustus 2014

RenHar 26 Agustus 2014.

RenHar Selasa Pahing 26/8.
2Tes 2:1-3a.13b-17.
Mat 23:23-26.
Injil hari ini sekali lagi mengingatkan bedanya antara ungkapan iman dan perwujudan iman. Ibadat atau ungkapan iman itu untuk mengasah hati nurani. Dan ketika hati nurani dijiwai daya ilahi yang adalah kekuatan Allah sendiri, maka pikiran dan perbuatan cerdas merajai setiap orang, yakni selalu mengutamakan belas kasihan, keadilan dan kesetiaan yang dihayati dengan rendah hati. Sadari selain masyarakat itu sebagai kumpulan keluarga, sekaligus adalah cerminan dari penghayatan hidup beragama. Ungkapan dan perwujudan iman harus dimulai dari keluarga.

Senin, 25 Agustus 2014

RenHar 25 Agustus 2014.

RenHar Senin Legi 25/8.
2Tes 1:1-5.11b-12.
Mat 23:13-22.
Bacaan dan Injil hari ini mirip situasi di masyarakat kita sekarang. Yakni bahwa kebaikan atau sebaliknya itu semua adalah buah dari sikap, ucapan dan perbuatan. 
Demikian juga segala sesuatu yang disampaikan berlebihan, selain memuakkan juga ketahuan hanya kepura-puraan. Sabda hari ini mengutus semua orang menyadari sebagai citra Allah yang memiliki kehendak baik. 
Maka, dengan disertai ucapan syukur kepada Allah, niscaya kekuatan-Nya akan menyempurnakan kehendak untuk berbuat baik tanpa rasa jumawa
Buahnya mampu mewujudkan kebaikan sejati.

Minggu, 24 Agustus 2014

RenHar 24 Agustus 2014.


RenHar Minggu Kliwon 24/8.
Yes 22:19-23.
Rm 11:33-36.
Mat 16:13-20.
Injil hari ini memperlihatkan relasi yang sangat harmonis antara Yesus dan Petrus yang meski perangainya temperamental dan spontan. 
Tetapi Yesus selalu sabar, sangat memahami dan mengerti, demikian juga Petrus sangat percaya kepada Yesus. Memahami, mengerti, percaya, dan sabar adalah wujud dari KASIH, dan ini adalah kunci kehidupan berumah tangga. Kasih sejati memang tidak nyaman.(sabar dari bahasa Latin patientia, artinya rela menderita, tidak nyaman karena harus menyangkal diri).

Sabtu, 23 Agustus 2014

RenHar 23 Agustus 2014.


RenHar Sabtu Wage 23/8.
Yeh 43:1-7a.
Mat 23:1-12.
Perbuatan orang Farisi dalam kisah Injil hari ini masih terjadi sampai kini di sekitar kita. Yakni perbuatan yang tidak boleh ditiru, tetapi nasihatnya wajib dilakukan. 
Kita tidak perlu mengecam orang “jarkoni” (bisa ngajar tapi ora bisa nglakoni), meskipun perbuatannya hanya pamrih agar dilihat orang. Sikap “jarkoni” ini  sepintas sepele, tetapi apabila terjadi di dalam keluarga akan menjadi masalah serius karena naluri anak meniru ortunya. Bila itu terjadi artinya ortu telah melawan kasih Allah, sebab telah melakukan kekerasan non phisik kepada anaknya, sehingga menjadikan anak munafik. 

Jumat, 22 Agustus 2014

RenHar 22 Agustus 2014.


RenHar Jumat Pon 22/8.
Yeh 37:1-14.
Mat 22:34-40.
“Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu,  jiwamu, dan akal budimu. Itulah hukum yang yang utama dan pertama, dan yang kedua, yang sama dengan itu: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Untuk bisa menjadikan Hukum KASIH tersebut sebagai kebiasaan hidup, kita wajib mau meneladani Bunda Maria yang hari ini kita peringati, karena Bunda Maria selalu awareness, lemah lembut, rendah hati tanpa ego, sehingga bisa menerima segala perkara secara apa adanya, tanpa opini, serta selalu berpasrah diri “terjadilah padaku menurut kehendak-Nya”

Kamis, 21 Agustus 2014

RenHar 21 Agustus 2014.


RenHar Kamis Pahing 21/8.
Yeh 36:23-28.
Mat 22:1-14.
Salah satu makna dari sabda Allah dalam Injil di PW St Pius X, Paus hari ini adalah; mengingatkan semua orang bahwa menghayati hidup keagamaan apapun belum cukup apabila hanya tekun mengikuti peribadatan (ungkapan iman). 
Tetapi hendaknya juga mau mewujudkan iman. Mewujudkan iman adalah tindakan membarui diri yang menjadikan liyan semakin dekat dengan hakikatnya sebagai citra Allah. Contoh, ketika orang berhasil memperjuangkan keadilan maka hidup orang lain menjadi makin sejahtera dan terangkat martabatnya, dan lain-lain perbuatan kasih sejati. 

Rabu, 20 Agustus 2014

RenHar 20 Agustus 2014.


RenHar Rabu Legi 20/8.
Yeh 34:1-11.
Mat 20:1-16.
Kisah Injil Di Pw St. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja hari ini, Tuhan mengingatkan pentingnya dalam segala hal setiap orang mau mendasarkan kesadaran hati (awareness), karena dengan demikian akan menghasilkan buah-buah pikiran yang cerdas, rendah hati, murah hati, dan ngajeni urip, selalu menjaga keselarasan alam. Ini sesuai dengan arti kata sekolah aslinya (bhs Yunani SKULA). Sekarang yang terjadi di sekolah sudah terbalik dari pengertian aslinya, karena sekolah lebih mengandalkan pikiran yang bergantung pada kekuatan analitis (thinking). Selamat Pesta Nama Santo Pelindung katur Rm Bernardus Windyatmoko, MSF (Rm. Koko MSF).

Selasa, 19 Agustus 2014

RenHar 19 Agustus 2014.


RenHar Selasa Kliwon 19/8.
Yeh 28:1-10.
Mat 19:23-30.
Sabda Tuhan dalam Injil hari ini penegasan dari Sabda Tuhan dalam Injil kemarin, karena Allah tahu bahwa kelemahan utama manusia adalah kemelekatan pada kedagingan (egoisme). 
Maka pada hari ini sekali lagi Tuhan mengingatkan bahwa kekayaan dunia dalam bentuk apapun adalah anugerah Allah yang harus disyukuri, sekaligus bernilai perutusan agar hidup ini menjadi berkat bagi sesama. Berbagi berkat akan mendatangkan rahmat melimpah, karena kita percaya bahwa dengan memberi kita akan menerima.


Senin, 18 Agustus 2014

RenHar 18 Agustus 2014.


RenHar Senin Wage 18/8.
Yeh 24:15-24.
Mat 19:16-22.
Injil Tuhan hari ini mengingatkan bahwa untuk memperoleh kebahagiaan dunia akhirat diperlukan perjuangan membiasakan diri mengasah kesadaran hati, bahwa Allah itu selalu hadir dalam diriku dan sesamaku. Kesadaran ini menumbuhkan rasa welas asih kepada liyan, sehingga rela melepas sekaligus bisa mengelola kemelekatan pada kedagingan keduniawian dengan benar. Keduniawian tidak lagi menjadi batu sandungan, melainkan sebagi sarana mengabdi Tuhan dan sesama, untuk semakin memuliakan Nama-Nya.

Minggu, 17 Agustus 2014

RenHar 17 Agustus 2014.


RenHar Minggu Pon 17/8.
Sirakh 10:1-8.
1Ptr 2:13-17.
Mat 22:15-21.
Di Peringatan HUT ke 69 Kemerdekaan negeri kita tercinta Republik Indonesia hari ini, inilah peringatan dari Rasul Petrus, bahwa semua orang diutus supaya menjadi orang yang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalah gunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan, tetapi hiduplah sebagai hamba-hamba Allah, Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja. Merdeka!

Sabtu, 16 Agustus 2014

RenHar 16 Agustus 2014.


RenHar Sabtu Pahing 16/8.
Yeh 18:1-10.13b.30-32.
Mat 19:13-15.
Setidaknya dua hal bisa dipetik dari Sabda Allah dalam Injil hari ini: Pertama; Anak-anak sangat membutuhkan kasih sayang & perlindungan, karena mereka anugerah Allah yang mengagumkan, sekaligus pewaris kerajaan Allah. Kedua; Anak-anak akan menjadi korban pertama ketika ortunya bercerai demi egonya, tidak setia dengan komitmennya. Karena ketika memutuskan berumah tangga, harus rela menyangkal diri, berkorban untuk keluarga (bukan masalah cocok/tidak cocok). Percayalah tidak ada pengorbanan yang sia-sia.
Sugeng wungon Setu Pahingan.

Jumat, 15 Agustus 2014

RenHar 15 Agustus 2014.


RenHar Jumat Legi 15/8.
Yeh 16:1-15,60,63/16:59-63.
Mat 19:3-12.
“Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” Sabda Tuhan dalam Injil hari ini adalah rencana Allah terhadap perkawinan umat-Nya. 
Demi langgengnya perkawinan, pasutri wajib setia akan komitmennya bahwa perkawinan itu bersifat eksklusif, permanen dan tidak terceraikan. Meskipun masing-masing tahu bahwa kasih itu harus murah hati, dst, tetapi praksisnya yang mengemuka demi aku. Untuk menjaga komitmen perlu melatih kesadaran hati bahwa cinta kasih itu rela menyangkal diri supaya bisa menerima segala perkara apa adanya tanpa opini seperti teladan hidup Bunda Maria.

Kamis, 14 Agustus 2014

RenHar 14 Agustus 2014.


RenHar Kamis Kliwon 14/8.
Yeh 12:1-12.
Mat 18:21-19:1.
Injil di PW St Maksimilianus Maria Kolbe, Imam Martir hari ini, mengingatkan bahwa semua orang itu rapuh, tak pernah lepas dari kesalahan, tetapi sebaliknya kita juga mendengar ucapan “Benci sampai mati, tiada maaf bagimu.” Inilah paradok dunia, karena naluriah manusia itu egois, maka meski menyadari kesalahannya, tetap saja menyalahkan liyan. Untuk bisa mewujudkan sabda Allah dalam Injil hari ini diperlukan kemauan melatih diri mengutamakan kasih sejati yang harus dimulai jujur pada diri sendiri, supaya bisa menerima liyan apa adanya tanpa opini dan sehari-hari bisa mengasihi dengan kasih sejati. 
Kebencian bukanlah kekuatan yang membangun; hanya kasih merupakan kekuatan yang membangun” (St. Maksimilianus Maria Kolbe)

Rabu, 13 Agustus 2014

RenHar 13 Agustus 2014.


RenHar Rabu Wage 13/8.
Yeh 9:1-7;10:18-22.
Mat 18:15-20.
Sabda Tuhan dalam Injil hari ini mengutus semua orang mau menyatakan kebenaran kepada siapa saja, meskipun harus dengan teguran (disampaikan dengan cara baik didasari kasih sejati). Dengan Kasih Sejati tidak perlu takut apabila terjadi konflik, bawalah dalam doa dan ungkapkan kasih sejati dengan memahami dan menerima liyan secara apa adanya tanpa opini, percayalah akan tiba waktunya menjadi cair dan damai. Tuhan hanya akan mengerjakan mukjizat kepada orang yang percaya (Mat 13:58).

Selasa, 12 Agustus 2014

RenHar 12 Agustus 2014.

RenHar Selasa Pon 12/8.
Yeh 2:8-3:4.
Mat 18:1-5.10.12-14.

Anak adalah buah hati keluarga, sekaligus anak adalah buah Hati Allah. 
Injil hari ini mengisahkan tentang anak yang hilang, dan Allah tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang. Oleh karena itu betapa besar tanggung jawab orang tua dalam mengajar (bukan sekedar mendidik) anak-anak supaya selalu seimbang dalam pengajaran spiritual dan intelektual supaya anak bisa tumbuh berkembang menjadi anak yang cerdas pikiran didasari kesadaran hati, sesuai arti sejatinya sekolah (skula dalam bhs Yunani).

Senin, 11 Agustus 2014

RenHar 11 Agustus 2014.


RenHar Senin Pahing 11/8.
Yeh 1:2-5,24-2:1a.
Mat 17:22-27.

Injil di Pw S. Klara, Perawan hari ini mengutus semua orang menjadi saksi kemuliaan Allah, bukan sekedar manusia yang mampu memenuhi kebutuhan hidup raganya. Melainkan menjadi manusia luhur bermartabat mulia, mewujudkan Hukum Kasih. Karena kasih itu sabar, mau memahami orang lain, maka semua harus dimulai dari diri sendiri mengubah kebiasaan dari mengutamakan diri menjadi mengutamakan orang lain. Belajar dari ungkapan Jawa “witing tresna jalaran saka kulina” demikian juga sabar harus dibiasakan. Rasakan manisnya buah kerelaan mengutamakan orang lain.

Minggu, 10 Agustus 2014

RenHar 10 Agustus 2014.

RenHar Minggu Legi 10/8.
Wahyu 11:19a;12:1,3-6a,10ab.
1Kor 15:20-26.
Luk 1:39-56.

Injil di HR SP Maria diangkat ke surga hari ini mengingatkan, bahwa meskipun saling mengunjungi antar keluarga dan sahabat itu sudah biasa, tetapi kebiasaan tersebut tidak datang mendadak, melainkan lahir dari kasih sejati yang salah satu wujudnya adalah kerendahan hati, sehingga rela meluangkan waktu, tenaga, dan tentu biaya untuk bisa berkunjung dan menyapa. Meskipun di jaman teknologi komunikasi sekarang ini menyapa bisa dilakukan dari jarak jauh, tetapi manusia sebagai makhluk sosial, kehadiran secara phisik tetap diperlukan.

Sabtu, 09 Agustus 2014

RenHar 9 Agustus 2014.

RenHar Sabtu Kliwon 9/8.
Habakuk 1:12-2:4.
Mat 17:14-20.
Kutipan Injil hari ini mengingatkan ucapan alm Gus Dur dan alm Rm Mangunwijaya; Bahwa orang beragama belum tentu beriman, dan sebaliknya orang beriman tidak selalu beragama. Karena ketika orang mengaku beragama tetapi hanya sebatas menjalani ritualnya, hal tersebut tanpa makna, karena tujuan beriman sejatinya kepada yang hakiki. Orang beragama yang beriman ialah ketika selain mengungkapkan iman dalam ritual, juga mau mewujudkannya dalam tindakan yang menjadikan dirinya dan sesamanya makin mendekati hakikatnya sebagai citra Allah yang adalah KASIH.

Jumat, 08 Agustus 2014

RenHar 8 Agustus 2014.


RenHar Jumat Wage 8/8.
Nahum 1:15;2:2;3:1-3,6-7.
Mat 16:24-28.

“Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikuti Aku.” Sabda Tuhan dalam Injil PW S. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah, Imam hari ini mengingatkan bahwa karena naluriah manusia itu egois, maka ketika mau mengikuti Allah yang adalah KASIH harus mau tidak egois (menyangkal diri). Dan untuk menyangkal diri atau mengutamakan kasih, orang harus sabar, dari bhs Latin patientia, artinya rela menderita, tidak nyaman. Mengasihi dengan kasih sejati itu memang tidak nyaman. Masih mau mengasihi dengan kasih sejati?

Kamis, 07 Agustus 2014

RenHar 7 Agustus 2014.

RenHar Kamis Pon 7/8.
Yer 31:31-34.
Mat 16:13-23.
Injil hari ini mengingatkan bahwa dalam menjalani peziarahan hidup di dunia ini hendaknya selalu eling lan waspada. Karena ketika orang sudah merasa nyaman dan beres dalam perkara jasmani dan rohani, justru mudah menjadi jumawa dan memaksakan kehendak kepada liyan, sehingga yang terjadi bukanlah hidup menjadi berkat, melainkan justru menjadi batu sandungan bagi sesamanya. Kebiasaan mengasah kesadaran hati (awareness) mengantarkan pribadi tetap mengutamakan kerendahan hati dalam sikap, tutur kata, serta perbuatanbya.

Rabu, 06 Agustus 2014

RenHar 6 Agustus 2014.

RenHar Rabu Pahing 6/8.
Dan 7:9-10,13-14.
Mat 17:1-9.
Dua pelajaran hidup dalam Injil hari ini di Pesta Yesus Menampakkan Kemulian-Nya; 
Pertama, bahwa untuk memperoleh kemuliaan hidup dunia akhirat diperlukan kemauan membiasakan diri dalam sikap, tutur kata dan perbuatan mengutamakan kasih, yakni kerelaan menyangkal diri atau berkurban untuk liyan, karena tidak ada pengurbanan yang sia-sia, seperti teladan Tuhan Yesus yang demi cinta-Nya kepada umat manusia, sampai rela wafat di salib. 
Kedua, yang dilakukan Petrus dkk dalam Injil hari ini adalah naluriah manusia yang cenderung statusquo dan egois.  

Selasa, 05 Agustus 2014

RenHar 5 Agustus 2014.

RenHar Selasa Legi 5/8.
Yer 30:1-2,12-15,18-22.
Mat 15:1-2,10-14.
Bacaan Injil hari ini mengingatkan betapa pentingnya membangun komunikasi yang baik dengan siapa saja, dimulai dari relasi pasutri, dst. 
Komunikasi yang baik harus didasari kasih sejati yang tidak mengutamakan diri, yang perwujudannya antara lain mau rendah hati dan ngajeni
Dengan kerendahan hati orang dimampukan mendengar, melihat, dan berbicara dari hati. Setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan diciptakan Allah berbeda, tujuannya agar setiap pasangan suami isteri untuk saling melengkapi dan menyempurnakan demi semakin hidup memuliakan Allah, selalu ngajeni urip.

Senin, 04 Agustus 2014

RenHar 4 Agustus 2014.

RenHar Senin Kliwon 4/8.
Yer 28:1-17.
Mat 14:22-36.
Injil di PW St Yohanes Maria Vianney, Imam hari ini, mengutus setiap orang selalu mau terbuka hatinya kepada pribadi-pribadi yang berkehendak baik, mulai dari keluarga, tempat kerja, dan di manapun kita berada. Sikap dan toleransi kepada orang yang tidak seagama menjadi kesaksian bahwa Allah itu maha baik dan berbelas kasih kepada setiap orang, seperti hujan yang diturunkan-Nya kepada semua orang tanpa diskriminasi. Menurut alm Gus Dur dan Rm YB Mangun Wijaya, bahwa orang disebut seiman itu tidak harus sama agamanya.

Minggu, 03 Agustus 2014

RenHar 3 Agustus 2014.

RenHar Minggu Wage 3/8.
Yes 55:1-3.
Rm 8:35,37-39.
Mat 14:13-21.
Kisah Injil hari ini tentang penggandaan lima roti dan dua ekor ikan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Kisah ini mengingatkan bahwa semua niat yang dilakukan demi kebaikan serta untuk melayani sesama dengan kasih sejati tanpa pamrih, pasti mampu terwujud dengan baik, karena Tuhan selalu menuntun niat baik semua umat-Nya. 
Yang membuat orang sering ragu berbuat baik karena naluriah kesadaran pikiran itu egois, sehingga sangat bergantung pada kekuatan analitis. 

Sabtu, 02 Agustus 2014

RenHar 2 Agustus 2014.

RenHar Sabtu Pon 2/8.
Yer 26:11-16,24.
Mat 14:1-12.
Kisah Injil hari ini mudah kita temui sekarang ini di sekitar kita, mulai dari orang yang takut menegakkan keadilan dengan berbagai pembenaran diri, sampai dengan melakukan persekongkolan jahat dengan berbagai modus. Di sisi lain, mudah kita temui bangunan tempat ibadah agama apapun yang selalu dipenuhi jemaat. 
Padahal sejatinya agama itu tidak cukup diungkapkan dalam ritual, melainkan harus diwujudkan seperti yang dihayati oleh Ibu Elisabet yang mau mengampuni pembunuh anak tunggalnya yang ternyata adalah mantan kekasihnya. Semoga “virus” kasih sejati ini menyebar kepada setiap orang, semua ada waktunya.

Jumat, 01 Agustus 2014

RenHar 1 Agustus 2014.

RenHar Jumat Pahing 1/8.
Yer 26:1-9.
Mat 13:54-58.
Injil Di PW S Alfonsus de Liguori, Uskup & Pujangga Gereja hari ini, semua orang diutus untuk mau berubah dan membaharui diri. Tetapi karena naluriah orang itu egois, maka mudah terjebak pada rasa nyaman menurut cara berpikirnya dan kebiasaannya (status quo). Ketika ada gagasan baru menjadikan kenyamanannya terusik, kecewa, bisa jadi melakukan penolakan dengan kekerasan secara phisik atau non phisik. Padahal semakin melawan justru semakin menjadikan dirinya terpinggirkan, karena sejatinya perubahan adalah sebuah keniscayaan.

Selamat HUT isteriku ytc, panjang umur, sehat dan senantiasa menjadi berkat. 

Kamis, 31 Juli 2014

RenHar 31 Juli 2014.

RenHar Kamis Legi 31/7.
Yer 18:1-6.
Mat 13:47-53.
Di PW St Ignasius dari Loyola hari ini, Yesus mengajarkan kepada setiap orang untuk menjadi pukat yang bisa menangkap banyak ikan. Arti menjadi pukat harus dimulai dari diri sendiri memiliki keutamaan hidup; selalu memperjuangkan keadilan, setia dalam komitmen apapun, serta senantiasa rendah hati di hadapan Tuhan yang terungkap dalam diri sesama. Sikap  demikian memang tidak menyilaukan mata tetapi menarik hati, sehingga pasti akan diikuti orang lain karena perbuatannya demi kebaikan, bukan karena pamrih atau pencitraan.

Rabu, 30 Juli 2014

RenHar 30 Juli 2014.

RenHar Rabu Kliwon 30/7.
Yer 15:10,16-21.
Mat 13:44-46.
Injil hari ini mengingatkan bahwa Kerajaan Allah itu seperti orang menemukan harta terpendam, sehingga rela menjual harta miliknya demi mendapatkannya. Kata “terpendam” mengandung arti tersembunyi, tidak setiap orang tahu, dan meskipun tahu, belum tentu mau karena perlu perjuangan. 
Mewujudkan Kerajaan Allah dalam kehidupan kitapun perlu perjuangan, yakni harus mau selalu mengenakan kasih, karena kasih sejati tidak datang mendadak. Meski butuh perjuangan dan diuji dengan berbagai penderitaan, tetapi Kasih Sejati bukan karena penguatan diri, melainkan karena kerelaan menyangkal diri.

Selasa, 29 Juli 2014

RenHar 29 Juli 2014.

RenHar Selasa Wage 29/7.
Yer 14:17-22.
Yoh 11:19-27/Luk 10:38-42.
Naluri orang selalu menyukai sukses, dll yang menyenangkan (entah itu kesenangan sejati atau semu), dan menghindari kebalikannya. Tetapi dalam kenyataan hidup suka duka selalu menghampiri setiap orang. Kenyataan hidup ini dikisahkan dalam Injil hari ini dalam diri Maria dan Marta, yang mengingatkan kita bahwa kesedihan, kegagalan dan penderitaan harus membuat kita semakin beriman kepada-Nya. 
Kearifan Jawa mengajarkan bahwa bungah susah itu datangnya selalu bergantian, tetapi keduanya tidak ada yang kekal, karena yang kekal hanyalah Allah yang maha belas kasih.

Senin, 28 Juli 2014

RenHar 28 Juli 2014.


RenHar Senin Pon 28/7.
Yer 13:1-11.
Mat 13:31-35.
Kerajaan Surga yang diupamakan seperti biji sesawi dan ragi dalam Injil hari ini, keduanya sama-sama berproses alami. Demikian juga hidup jiwa raga manusia berproses alami supaya makin mirip dengan citra Allah. Dalam proses hidup manusia pasti banyak cobaan, dan semua harus dihadapi dengan penuh iman dan harapan. Di tahapan inilah seseorang diuji sikap kebatinannya. Dengan membiasakan mau menyangkal diri, setiap pribadi bisa menerima segala perkara sebagai salib dan mukjijat, buahnya dalam segala hal mampu mensyukuri hidup. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 H. Mohon maaf lahir batin.

Minggu, 27 Juli 2014

RenHar 27 Juli 2014.

RenHar Minggu Pahing 27/7.
1Raja-Raja 3:5,7-12.
Rm 8:28-30.
Mat 13:44-46.
Injil hari ini Tuhan Yesus menjelaskan tentang Kerajaan Surga yang bisa hadir di manapun dan kapanpun. Pertama-tama harus dimulai dari dalam keluarga. Yakni ketika masing-masing anggota mau mewujudkan kasih sejati dalam keseharian hidup. Ingat, bahwa kasih itu mudah diucapkan tetapi mewujudkannya perlu dibiasakan, latihan panjang, tekun dan tabah, serta diuji pengalaman penderitaan. Karena, kasih bukan dari penguatan diri, melainkan buah dari menyangkal diri. Kita saling meneguhkan untuk bisa mewujudkan KASIH sejati dalam keseharian hidup.

Sabtu, 26 Juli 2014

RenHar 26 Juli 2014.

RenHar Sabtu Legi 26/7.
Sir 44:1,10-15.
Mat 13:16-17.

Di Pw St. Yoakim dan Anna, ortu SP Maria hari ini, dua hal yang bisa menjadi permenungan. Pertama; syukur telah dikaruniai ortu yang mendidik dan membesarkan kita dengan segala kelebihan, kekurangan dan keterbatasan mereka. Kita doakan ortu, baik yang masih hidup atau yang sudah sowan Gusti, nyuwun pangestunya. Kedua; bagi kita yang sudah menjadi ortu, teladani dan tingkatkan sikap dan kebaikan ortu kita sebagai bekal mendidik anak kita, adapun kekurangannya dibuang jauh sebagai pelajaran hidup. Dalam kawruh Jawa ini disebut “mikul dhuwur, mendhem jero”. Sikap demikian menjadikan semua bisa merasakan damai sejati.

Jumat, 25 Juli 2014

RenHar 25 Juli 2014.

RenHar Jumat Kliwon 25/7.
2Kor 4:7-15.
Mat 20:20-28.

Sabda Tuhan di Pesta St. Yakobus Rasul hari ini, mengingatkan bahwa dengan rahmat yang berbeda-beda, setiap orang diutus mau mengembangkan diri secara maksimal. Salah satu ciri perkembangan yang baik, selain setia pada bidang kehidupannya, juga tidak berpusat pada diri sendiri, melainkan harus keluar untuk orang lain. Artinya apapun tugas pekerjaan yang ditekuninya, bukan terutama untuk memenuhi kepentingan diri sendiri, tetapi harus bermanfaat untuk sesama, mulai dari lingkungan terdekat dan semakin meluas ke masyarakat luas.

Kamis, 24 Juli 2014

RenHar 24 Juli 2014.


RenHar Kamis Wage 24/7.
Yer 2:1-3.7-8,12-13.
Mat 13:10-17.
“Adalah baik kalau orang normal mengalami kebutaan selama sehari, sehingga bisa merasakan indahnya matahari di pagi hari.” (Hellen Keller, penulis tunanetra, Amerika). Tanpa disadari kadang anugerah yang kita terima secara cuma-cuma dari Allah justru membuat kita kurang bersyukur. Ketika orang mau membiasakan mengasah kesadaran hatinya (awareness), maka saat matanya melihat, telinganya mendengar, mulutnya mengucap, semua dilakukan dengan hati. Buahnya mata tidak apriori, telinga bisa memahami, dan ucapannyapun penuh tepaslira kepada liyan.

Rabu, 23 Juli 2014

RenHar 23 Juli 2014.

RenHar Rabu Pon 23/7.
Yer 1:1,4-10.
Mat 13:1-9.
Sabda Tuhan dalam Injil hari ini mengingatkan bahwa para orangtua adalah penabur-penabur di dalam keluarga. Maka seharusnya ortu menaburkan keteladan dan menanamkan kebaikan bagi para putri-putranya. Setiap anak memiliki bakat berbeda, ada yang memiliki sedikit dan banyak talenta. Justru karena inilah ortu wajib tidak kenal lelah menabur yang baik sesuai talenta masing-masing anak, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi lebih berhasil guna dalam sikap dan perbuatan. Jangan sebaliknya ortu justru menjadi batu sandungan bagi anak-anaknya.

Selasa, 22 Juli 2014

RenHar 22 Juli 2014.

RenHar Selasa Pahing 22/7.
Kor 5:14-17.
Yoh 20:1,11-18.
Injil di PW S. Maria Magdalena hari ini, mengingatkan betapa pentingannya membiasakan diri mengasah kesadaran hati (awareness), karena akan menjadikan diri ini bisa menerima segala perkara secara apa adanya tanpa opini, rela menyangkal diri melepaskan si aku. 
Buahnya, selain menyadari bahwa Allah selalu hadir dalam setiap peristiwa hidupku dan hadir dalam diri sesamaku, juga menyadarkan bahwa segala permasalahan, kesibukan, dosa dan kelemahan diriku inilah yang menjadikan mata hatiku tertutup akan kehadiran dan belas kasih Allah.
Tuhan, dengarkan dan kabulkanlah permohonan umat-Mu bangsa Indonesia, agar pengumuman hasil KPU hari ini situasi negara kami tetap aman dan damai, menuju kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Senin, 21 Juli 2014

RenHar 21 Juli 2014.


RenHar Senin Legi 21/7.
Mikha 6:1-4,6-8.
Mat 12:38-42.
Melalui Bacaan dan Injil hari ini Tuhan menghendaki orang berlaku adil, mencintai kesetiaan dan rendah hati di hadapan-Nya. Orang tidak sekedar mengungkapkan iman (ritual agama), tetapi juga mewujudkan iman, yakni tindakan yang menjadikan manusia semakin mendekati hakikatnya sebagai citra Allah. Ketika orang selalu adil, masyarakatnya akan sejahtera dan martabatnya terangkat. Ketika orang setia dalam komitmen apapun, maka muncullah buah-buah kesetiaan. Hidup rendah hati di hadapan Allah berbuah damai dengan diri sendiri dan sesama, selalu mau mengerti, serta bisa mewujudkan kehendak Allah.



Minggu, 20 Juli 2014

RenHar 20 Juli 2014.

RenHar Minggu Kliwon 20/7.
Kebijk 12:13.16-19.
Rm 8:26-27.
Mat 13:24-30.
Dalam Bacaan dan Injil hari ini menunjukkan bahwa Tuhan selalu memberi kesempatan kepada umat-Nya untuk bertobat, karena bagi Allah pertobatan manusia lebih utama daripada Tuhan memberikan hukuman. Belas kasih Allah ini teladan agar setiap orang mau hidup saling mengasihi. Sejatinya dosa atau egoisme yang ungkapannya bermacam-macam sikap dan perbuatan negatif itu hanya menambah masalah, menghabiskan energi dan melipat gandakan kesulitan.