Zakharia 2:1-5.10-11a.
Luk 9:43b-45.
Di kemudian hari setelah nubuat Yesus itu terpenuhi,
Rasul Petrus menulis tentang penderitaan-Nya; “Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak
membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi
Ia menyerahkan kepada Dia yang menghakimi dengan adil.”
Kita teladani sikap
Yesus tersebut dengan mau menerima segala perkara dengan kesadaran melampaui
kesadaran pikiran.
Sikap tersebut bukan kelemahan, tetapi justru kekuatan dan keberanian, yakni kuat dalam penderitaan dan berani diremehkan orang karena kebenaran.
Percayalah, Dia Sang pemberi hidup memberikan yang terbaik bagi kita, karena Gusti ora sare.
Sikap tersebut bukan kelemahan, tetapi justru kekuatan dan keberanian, yakni kuat dalam penderitaan dan berani diremehkan orang karena kebenaran.
Percayalah, Dia Sang pemberi hidup memberikan yang terbaik bagi kita, karena Gusti ora sare.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar