Minggu, 31 Agustus 2014

RenHar 31 Agustus 2014.

RenHar Minggu Pahing 31/8.
Yer 20:7-9.
Rm 20:7-9.
Mat 16:21-27.
Sabda Tuhan dalam Injil hari ini mengingatkan tiga kesadaran manusia - Kesadaran dalam arti tidak tidur, tidak pingsan, tidak mabuk (consciousness) - Kesadaran pikiran bergantung pada kekuatan analitis (thinking) - Kesadaran melampaui kesadaran pikiran atau kesadaran batin/hati (awareness), dalam bahasa Jawa ini disebut eling. 
Untuk bisa menyangkal diri dan mampu memikul salib kehidupan, diperlukan kemauan mengasah kesadaran hati, tidak lagi melibatkan pikiran analitis, tapi menggunakan batin/hati.

Sabtu, 30 Agustus 2014

RenHar 30 Agustus 2014.

RenHar Sabtu Legi 30/8.
1Kor 1:26-31.
Mat 25:14-30.
Sabda Injil hari ini mengingatkan apabila nilai sebuah tindakan diukur dari hasilnya, inilah yang disebut pragmatis, menggerus makna suatu tindakan. Makna suatu tindakan yang dalam bukan dinilai dari hasilnya, tetapi pada tindakan itu sendiri. Bertindak melekat pada hasil yang diinginkan membuat tindakan secara dangkal. Akibatnya, akan diombang-ambingkan oleh hasrat senang untung, masyur, pujian dan membenci rugi, kehinaan, celaan. Bertindak secara dalam perlu belajar mengatasi kecenderungan mengingini yang pertama dan membenci yang kedua.

Jumat, 29 Agustus 2014

RenHar 29 Agustus 2014.

RenHar Jumat Kliwon 29/8.
Yer 1:17-19.
Mrk 6:17-29.
Sabda Allah dalam Injil di PW Wafatnya S Yohanes Pembaptis, Martir hari ini mengutus setiap orang selalu mengedepankan kebenaran, dan janganlah pernah dendam kepada siapa saja. Meskipun berbuat kebenaran itu tidak selalu nyaman, tetapi inilah kasih, dan kasih sejati harus rela menderita (patientia). Sebaliknya dendam itu melawan kasih, karena selain buahnya perseteruan, juga menjadikan hati tidak tenteram dan damai. Meskipun sama-sama tidak nyaman, tetapi buah kebenaran mendamaikan hati, sedangkan buah dendam merusak hati.


Kamis, 28 Agustus 2014

RenHar 28 Agustus 2014.

RenHar Kamis Wage 28/8.
1Kor 1:1-9.
Mat 24:42-51.
Sabda Allah di PW S Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja hari ini adalah pelajaran hidup bagi setiap keluarga, terutama peran orang tua. Karena, ketekunan doa akan menuntun setiap ortu mampu memberi nasihat dan teladan hidup baik bagi anak-anaknya. Hendaklah selalu bersikap bijak menghadapi anak-anak, karena anak hanya meniru “tarian” ortunya. Perihal doa, percayalah akan sabda-Nya “Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Mrk 11:24)

Rabu, 27 Agustus 2014

RenHar 27 Agustus 2014.

RenHar Rabu Pon 27/8.
2Tes 3:6-10,16-18.
Luk 7:11-17.
Sabda Allah di PW St Monika hari ini, mengutus setiap orang mampu merasakan betapa belas kasih karunia Allah selalu menyertai setiap langkah hidup siapapun. 
Kesadaran hati inilah yang seharusnya menjadikan setiap orang penuh sukacita melakoni hidup, tetapi dalam praksis hidup tidak selalu demikian. Hanya dengan rela melepas si aku dan melakukan seperti yang diteladankan Tuhan Yesus dalam Injil hari ini; yakni selalu peduli dan menerima liyan secara apa adanya, mengantar hidup ini selalu bisa merasakan belas kasih-Nya. Karena, Kasih Sejati itu memberi. 

Selasa, 26 Agustus 2014

RenHar 26 Agustus 2014.

RenHar Selasa Pahing 26/8.
2Tes 2:1-3a.13b-17.
Mat 23:23-26.
Injil hari ini sekali lagi mengingatkan bedanya antara ungkapan iman dan perwujudan iman. Ibadat atau ungkapan iman itu untuk mengasah hati nurani. Dan ketika hati nurani dijiwai daya ilahi yang adalah kekuatan Allah sendiri, maka pikiran dan perbuatan cerdas merajai setiap orang, yakni selalu mengutamakan belas kasihan, keadilan dan kesetiaan yang dihayati dengan rendah hati. Sadari selain masyarakat itu sebagai kumpulan keluarga, sekaligus adalah cerminan dari penghayatan hidup beragama. Ungkapan dan perwujudan iman harus dimulai dari keluarga.

Senin, 25 Agustus 2014

RenHar 25 Agustus 2014.

RenHar Senin Legi 25/8.
2Tes 1:1-5.11b-12.
Mat 23:13-22.
Bacaan dan Injil hari ini mirip situasi di masyarakat kita sekarang. Yakni bahwa kebaikan atau sebaliknya itu semua adalah buah dari sikap, ucapan dan perbuatan. 
Demikian juga segala sesuatu yang disampaikan berlebihan, selain memuakkan juga ketahuan hanya kepura-puraan. Sabda hari ini mengutus semua orang menyadari sebagai citra Allah yang memiliki kehendak baik. 
Maka, dengan disertai ucapan syukur kepada Allah, niscaya kekuatan-Nya akan menyempurnakan kehendak untuk berbuat baik tanpa rasa jumawa
Buahnya mampu mewujudkan kebaikan sejati.

Minggu, 24 Agustus 2014

RenHar 24 Agustus 2014.


RenHar Minggu Kliwon 24/8.
Yes 22:19-23.
Rm 11:33-36.
Mat 16:13-20.
Injil hari ini memperlihatkan relasi yang sangat harmonis antara Yesus dan Petrus yang meski perangainya temperamental dan spontan. 
Tetapi Yesus selalu sabar, sangat memahami dan mengerti, demikian juga Petrus sangat percaya kepada Yesus. Memahami, mengerti, percaya, dan sabar adalah wujud dari KASIH, dan ini adalah kunci kehidupan berumah tangga. Kasih sejati memang tidak nyaman.(sabar dari bahasa Latin patientia, artinya rela menderita, tidak nyaman karena harus menyangkal diri).

Sabtu, 23 Agustus 2014

RenHar 23 Agustus 2014.


RenHar Sabtu Wage 23/8.
Yeh 43:1-7a.
Mat 23:1-12.
Perbuatan orang Farisi dalam kisah Injil hari ini masih terjadi sampai kini di sekitar kita. Yakni perbuatan yang tidak boleh ditiru, tetapi nasihatnya wajib dilakukan. 
Kita tidak perlu mengecam orang “jarkoni” (bisa ngajar tapi ora bisa nglakoni), meskipun perbuatannya hanya pamrih agar dilihat orang. Sikap “jarkoni” ini  sepintas sepele, tetapi apabila terjadi di dalam keluarga akan menjadi masalah serius karena naluri anak meniru ortunya. Bila itu terjadi artinya ortu telah melawan kasih Allah, sebab telah melakukan kekerasan non phisik kepada anaknya, sehingga menjadikan anak munafik. 

Jumat, 22 Agustus 2014

RenHar 22 Agustus 2014.


RenHar Jumat Pon 22/8.
Yeh 37:1-14.
Mat 22:34-40.
“Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu,  jiwamu, dan akal budimu. Itulah hukum yang yang utama dan pertama, dan yang kedua, yang sama dengan itu: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Untuk bisa menjadikan Hukum KASIH tersebut sebagai kebiasaan hidup, kita wajib mau meneladani Bunda Maria yang hari ini kita peringati, karena Bunda Maria selalu awareness, lemah lembut, rendah hati tanpa ego, sehingga bisa menerima segala perkara secara apa adanya, tanpa opini, serta selalu berpasrah diri “terjadilah padaku menurut kehendak-Nya”

Kamis, 21 Agustus 2014

RenHar 21 Agustus 2014.


RenHar Kamis Pahing 21/8.
Yeh 36:23-28.
Mat 22:1-14.
Salah satu makna dari sabda Allah dalam Injil di PW St Pius X, Paus hari ini adalah; mengingatkan semua orang bahwa menghayati hidup keagamaan apapun belum cukup apabila hanya tekun mengikuti peribadatan (ungkapan iman). 
Tetapi hendaknya juga mau mewujudkan iman. Mewujudkan iman adalah tindakan membarui diri yang menjadikan liyan semakin dekat dengan hakikatnya sebagai citra Allah. Contoh, ketika orang berhasil memperjuangkan keadilan maka hidup orang lain menjadi makin sejahtera dan terangkat martabatnya, dan lain-lain perbuatan kasih sejati. 

Rabu, 20 Agustus 2014

RenHar 20 Agustus 2014.


RenHar Rabu Legi 20/8.
Yeh 34:1-11.
Mat 20:1-16.
Kisah Injil Di Pw St. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja hari ini, Tuhan mengingatkan pentingnya dalam segala hal setiap orang mau mendasarkan kesadaran hati (awareness), karena dengan demikian akan menghasilkan buah-buah pikiran yang cerdas, rendah hati, murah hati, dan ngajeni urip, selalu menjaga keselarasan alam. Ini sesuai dengan arti kata sekolah aslinya (bhs Yunani SKULA). Sekarang yang terjadi di sekolah sudah terbalik dari pengertian aslinya, karena sekolah lebih mengandalkan pikiran yang bergantung pada kekuatan analitis (thinking). Selamat Pesta Nama Santo Pelindung katur Rm Bernardus Windyatmoko, MSF (Rm. Koko MSF).

Selasa, 19 Agustus 2014

RenHar 19 Agustus 2014.


RenHar Selasa Kliwon 19/8.
Yeh 28:1-10.
Mat 19:23-30.
Sabda Tuhan dalam Injil hari ini penegasan dari Sabda Tuhan dalam Injil kemarin, karena Allah tahu bahwa kelemahan utama manusia adalah kemelekatan pada kedagingan (egoisme). 
Maka pada hari ini sekali lagi Tuhan mengingatkan bahwa kekayaan dunia dalam bentuk apapun adalah anugerah Allah yang harus disyukuri, sekaligus bernilai perutusan agar hidup ini menjadi berkat bagi sesama. Berbagi berkat akan mendatangkan rahmat melimpah, karena kita percaya bahwa dengan memberi kita akan menerima.


Senin, 18 Agustus 2014

RenHar 18 Agustus 2014.


RenHar Senin Wage 18/8.
Yeh 24:15-24.
Mat 19:16-22.
Injil Tuhan hari ini mengingatkan bahwa untuk memperoleh kebahagiaan dunia akhirat diperlukan perjuangan membiasakan diri mengasah kesadaran hati, bahwa Allah itu selalu hadir dalam diriku dan sesamaku. Kesadaran ini menumbuhkan rasa welas asih kepada liyan, sehingga rela melepas sekaligus bisa mengelola kemelekatan pada kedagingan keduniawian dengan benar. Keduniawian tidak lagi menjadi batu sandungan, melainkan sebagi sarana mengabdi Tuhan dan sesama, untuk semakin memuliakan Nama-Nya.

Minggu, 17 Agustus 2014

RenHar 17 Agustus 2014.


RenHar Minggu Pon 17/8.
Sirakh 10:1-8.
1Ptr 2:13-17.
Mat 22:15-21.
Di Peringatan HUT ke 69 Kemerdekaan negeri kita tercinta Republik Indonesia hari ini, inilah peringatan dari Rasul Petrus, bahwa semua orang diutus supaya menjadi orang yang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalah gunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan, tetapi hiduplah sebagai hamba-hamba Allah, Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja. Merdeka!

Sabtu, 16 Agustus 2014

RenHar 16 Agustus 2014.


RenHar Sabtu Pahing 16/8.
Yeh 18:1-10.13b.30-32.
Mat 19:13-15.
Setidaknya dua hal bisa dipetik dari Sabda Allah dalam Injil hari ini: Pertama; Anak-anak sangat membutuhkan kasih sayang & perlindungan, karena mereka anugerah Allah yang mengagumkan, sekaligus pewaris kerajaan Allah. Kedua; Anak-anak akan menjadi korban pertama ketika ortunya bercerai demi egonya, tidak setia dengan komitmennya. Karena ketika memutuskan berumah tangga, harus rela menyangkal diri, berkorban untuk keluarga (bukan masalah cocok/tidak cocok). Percayalah tidak ada pengorbanan yang sia-sia.
Sugeng wungon Setu Pahingan.

Jumat, 15 Agustus 2014

RenHar 15 Agustus 2014.


RenHar Jumat Legi 15/8.
Yeh 16:1-15,60,63/16:59-63.
Mat 19:3-12.
“Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” Sabda Tuhan dalam Injil hari ini adalah rencana Allah terhadap perkawinan umat-Nya. 
Demi langgengnya perkawinan, pasutri wajib setia akan komitmennya bahwa perkawinan itu bersifat eksklusif, permanen dan tidak terceraikan. Meskipun masing-masing tahu bahwa kasih itu harus murah hati, dst, tetapi praksisnya yang mengemuka demi aku. Untuk menjaga komitmen perlu melatih kesadaran hati bahwa cinta kasih itu rela menyangkal diri supaya bisa menerima segala perkara apa adanya tanpa opini seperti teladan hidup Bunda Maria.

Kamis, 14 Agustus 2014

RenHar 14 Agustus 2014.


RenHar Kamis Kliwon 14/8.
Yeh 12:1-12.
Mat 18:21-19:1.
Injil di PW St Maksimilianus Maria Kolbe, Imam Martir hari ini, mengingatkan bahwa semua orang itu rapuh, tak pernah lepas dari kesalahan, tetapi sebaliknya kita juga mendengar ucapan “Benci sampai mati, tiada maaf bagimu.” Inilah paradok dunia, karena naluriah manusia itu egois, maka meski menyadari kesalahannya, tetap saja menyalahkan liyan. Untuk bisa mewujudkan sabda Allah dalam Injil hari ini diperlukan kemauan melatih diri mengutamakan kasih sejati yang harus dimulai jujur pada diri sendiri, supaya bisa menerima liyan apa adanya tanpa opini dan sehari-hari bisa mengasihi dengan kasih sejati. 
Kebencian bukanlah kekuatan yang membangun; hanya kasih merupakan kekuatan yang membangun” (St. Maksimilianus Maria Kolbe)

Rabu, 13 Agustus 2014

RenHar 13 Agustus 2014.


RenHar Rabu Wage 13/8.
Yeh 9:1-7;10:18-22.
Mat 18:15-20.
Sabda Tuhan dalam Injil hari ini mengutus semua orang mau menyatakan kebenaran kepada siapa saja, meskipun harus dengan teguran (disampaikan dengan cara baik didasari kasih sejati). Dengan Kasih Sejati tidak perlu takut apabila terjadi konflik, bawalah dalam doa dan ungkapkan kasih sejati dengan memahami dan menerima liyan secara apa adanya tanpa opini, percayalah akan tiba waktunya menjadi cair dan damai. Tuhan hanya akan mengerjakan mukjizat kepada orang yang percaya (Mat 13:58).

Selasa, 12 Agustus 2014

RenHar 12 Agustus 2014.

RenHar Selasa Pon 12/8.
Yeh 2:8-3:4.
Mat 18:1-5.10.12-14.

Anak adalah buah hati keluarga, sekaligus anak adalah buah Hati Allah. 
Injil hari ini mengisahkan tentang anak yang hilang, dan Allah tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang. Oleh karena itu betapa besar tanggung jawab orang tua dalam mengajar (bukan sekedar mendidik) anak-anak supaya selalu seimbang dalam pengajaran spiritual dan intelektual supaya anak bisa tumbuh berkembang menjadi anak yang cerdas pikiran didasari kesadaran hati, sesuai arti sejatinya sekolah (skula dalam bhs Yunani).

Senin, 11 Agustus 2014

RenHar 11 Agustus 2014.


RenHar Senin Pahing 11/8.
Yeh 1:2-5,24-2:1a.
Mat 17:22-27.

Injil di Pw S. Klara, Perawan hari ini mengutus semua orang menjadi saksi kemuliaan Allah, bukan sekedar manusia yang mampu memenuhi kebutuhan hidup raganya. Melainkan menjadi manusia luhur bermartabat mulia, mewujudkan Hukum Kasih. Karena kasih itu sabar, mau memahami orang lain, maka semua harus dimulai dari diri sendiri mengubah kebiasaan dari mengutamakan diri menjadi mengutamakan orang lain. Belajar dari ungkapan Jawa “witing tresna jalaran saka kulina” demikian juga sabar harus dibiasakan. Rasakan manisnya buah kerelaan mengutamakan orang lain.

Minggu, 10 Agustus 2014

RenHar 10 Agustus 2014.

RenHar Minggu Legi 10/8.
Wahyu 11:19a;12:1,3-6a,10ab.
1Kor 15:20-26.
Luk 1:39-56.

Injil di HR SP Maria diangkat ke surga hari ini mengingatkan, bahwa meskipun saling mengunjungi antar keluarga dan sahabat itu sudah biasa, tetapi kebiasaan tersebut tidak datang mendadak, melainkan lahir dari kasih sejati yang salah satu wujudnya adalah kerendahan hati, sehingga rela meluangkan waktu, tenaga, dan tentu biaya untuk bisa berkunjung dan menyapa. Meskipun di jaman teknologi komunikasi sekarang ini menyapa bisa dilakukan dari jarak jauh, tetapi manusia sebagai makhluk sosial, kehadiran secara phisik tetap diperlukan.

Sabtu, 09 Agustus 2014

RenHar 9 Agustus 2014.

RenHar Sabtu Kliwon 9/8.
Habakuk 1:12-2:4.
Mat 17:14-20.
Kutipan Injil hari ini mengingatkan ucapan alm Gus Dur dan alm Rm Mangunwijaya; Bahwa orang beragama belum tentu beriman, dan sebaliknya orang beriman tidak selalu beragama. Karena ketika orang mengaku beragama tetapi hanya sebatas menjalani ritualnya, hal tersebut tanpa makna, karena tujuan beriman sejatinya kepada yang hakiki. Orang beragama yang beriman ialah ketika selain mengungkapkan iman dalam ritual, juga mau mewujudkannya dalam tindakan yang menjadikan dirinya dan sesamanya makin mendekati hakikatnya sebagai citra Allah yang adalah KASIH.

Jumat, 08 Agustus 2014

RenHar 8 Agustus 2014.


RenHar Jumat Wage 8/8.
Nahum 1:15;2:2;3:1-3,6-7.
Mat 16:24-28.

“Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikuti Aku.” Sabda Tuhan dalam Injil PW S. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah, Imam hari ini mengingatkan bahwa karena naluriah manusia itu egois, maka ketika mau mengikuti Allah yang adalah KASIH harus mau tidak egois (menyangkal diri). Dan untuk menyangkal diri atau mengutamakan kasih, orang harus sabar, dari bhs Latin patientia, artinya rela menderita, tidak nyaman. Mengasihi dengan kasih sejati itu memang tidak nyaman. Masih mau mengasihi dengan kasih sejati?

Kamis, 07 Agustus 2014

RenHar 7 Agustus 2014.

RenHar Kamis Pon 7/8.
Yer 31:31-34.
Mat 16:13-23.
Injil hari ini mengingatkan bahwa dalam menjalani peziarahan hidup di dunia ini hendaknya selalu eling lan waspada. Karena ketika orang sudah merasa nyaman dan beres dalam perkara jasmani dan rohani, justru mudah menjadi jumawa dan memaksakan kehendak kepada liyan, sehingga yang terjadi bukanlah hidup menjadi berkat, melainkan justru menjadi batu sandungan bagi sesamanya. Kebiasaan mengasah kesadaran hati (awareness) mengantarkan pribadi tetap mengutamakan kerendahan hati dalam sikap, tutur kata, serta perbuatanbya.

Rabu, 06 Agustus 2014

RenHar 6 Agustus 2014.

RenHar Rabu Pahing 6/8.
Dan 7:9-10,13-14.
Mat 17:1-9.
Dua pelajaran hidup dalam Injil hari ini di Pesta Yesus Menampakkan Kemulian-Nya; 
Pertama, bahwa untuk memperoleh kemuliaan hidup dunia akhirat diperlukan kemauan membiasakan diri dalam sikap, tutur kata dan perbuatan mengutamakan kasih, yakni kerelaan menyangkal diri atau berkurban untuk liyan, karena tidak ada pengurbanan yang sia-sia, seperti teladan Tuhan Yesus yang demi cinta-Nya kepada umat manusia, sampai rela wafat di salib. 
Kedua, yang dilakukan Petrus dkk dalam Injil hari ini adalah naluriah manusia yang cenderung statusquo dan egois.  

Selasa, 05 Agustus 2014

RenHar 5 Agustus 2014.

RenHar Selasa Legi 5/8.
Yer 30:1-2,12-15,18-22.
Mat 15:1-2,10-14.
Bacaan Injil hari ini mengingatkan betapa pentingnya membangun komunikasi yang baik dengan siapa saja, dimulai dari relasi pasutri, dst. 
Komunikasi yang baik harus didasari kasih sejati yang tidak mengutamakan diri, yang perwujudannya antara lain mau rendah hati dan ngajeni
Dengan kerendahan hati orang dimampukan mendengar, melihat, dan berbicara dari hati. Setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan diciptakan Allah berbeda, tujuannya agar setiap pasangan suami isteri untuk saling melengkapi dan menyempurnakan demi semakin hidup memuliakan Allah, selalu ngajeni urip.

Senin, 04 Agustus 2014

RenHar 4 Agustus 2014.

RenHar Senin Kliwon 4/8.
Yer 28:1-17.
Mat 14:22-36.
Injil di PW St Yohanes Maria Vianney, Imam hari ini, mengutus setiap orang selalu mau terbuka hatinya kepada pribadi-pribadi yang berkehendak baik, mulai dari keluarga, tempat kerja, dan di manapun kita berada. Sikap dan toleransi kepada orang yang tidak seagama menjadi kesaksian bahwa Allah itu maha baik dan berbelas kasih kepada setiap orang, seperti hujan yang diturunkan-Nya kepada semua orang tanpa diskriminasi. Menurut alm Gus Dur dan Rm YB Mangun Wijaya, bahwa orang disebut seiman itu tidak harus sama agamanya.

Minggu, 03 Agustus 2014

RenHar 3 Agustus 2014.

RenHar Minggu Wage 3/8.
Yes 55:1-3.
Rm 8:35,37-39.
Mat 14:13-21.
Kisah Injil hari ini tentang penggandaan lima roti dan dua ekor ikan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Kisah ini mengingatkan bahwa semua niat yang dilakukan demi kebaikan serta untuk melayani sesama dengan kasih sejati tanpa pamrih, pasti mampu terwujud dengan baik, karena Tuhan selalu menuntun niat baik semua umat-Nya. 
Yang membuat orang sering ragu berbuat baik karena naluriah kesadaran pikiran itu egois, sehingga sangat bergantung pada kekuatan analitis. 

Sabtu, 02 Agustus 2014

RenHar 2 Agustus 2014.

RenHar Sabtu Pon 2/8.
Yer 26:11-16,24.
Mat 14:1-12.
Kisah Injil hari ini mudah kita temui sekarang ini di sekitar kita, mulai dari orang yang takut menegakkan keadilan dengan berbagai pembenaran diri, sampai dengan melakukan persekongkolan jahat dengan berbagai modus. Di sisi lain, mudah kita temui bangunan tempat ibadah agama apapun yang selalu dipenuhi jemaat. 
Padahal sejatinya agama itu tidak cukup diungkapkan dalam ritual, melainkan harus diwujudkan seperti yang dihayati oleh Ibu Elisabet yang mau mengampuni pembunuh anak tunggalnya yang ternyata adalah mantan kekasihnya. Semoga “virus” kasih sejati ini menyebar kepada setiap orang, semua ada waktunya.

Jumat, 01 Agustus 2014

RenHar 1 Agustus 2014.

RenHar Jumat Pahing 1/8.
Yer 26:1-9.
Mat 13:54-58.
Injil Di PW S Alfonsus de Liguori, Uskup & Pujangga Gereja hari ini, semua orang diutus untuk mau berubah dan membaharui diri. Tetapi karena naluriah orang itu egois, maka mudah terjebak pada rasa nyaman menurut cara berpikirnya dan kebiasaannya (status quo). Ketika ada gagasan baru menjadikan kenyamanannya terusik, kecewa, bisa jadi melakukan penolakan dengan kekerasan secara phisik atau non phisik. Padahal semakin melawan justru semakin menjadikan dirinya terpinggirkan, karena sejatinya perubahan adalah sebuah keniscayaan.

Selamat HUT isteriku ytc, panjang umur, sehat dan senantiasa menjadi berkat.