Sabtu, 31 Mei 2014

RenHar 31 Mei 2014.

RenHar Sabtu Kliwon 31/5.
Zefanya 3:14-18a.
Luk 1:39-56.
Di Pesta SP Maria mengunjungi Elisabeth hari ini, adalah teladan Ibu Maria bagi siapa saja, bahwa meski dalam kondisi mengandung Yesus, ia masih berusaha mengunjungi Elisabet, saudarinya yang juga sedang mengandung Yohanes. Ini mengingatkan betapa pentingnya kehadiran secara phisik sebagai perjumpaan persaudaraan sejati (dalam keluarga besar maupun inti, serta dalam berelasi dengan sesama). Meski tampaknya sederhana, tetapi untuk wewujudkannya diperlukan kerelaan menyangkal diri yang adalah syarat kasih sejati.

Jumat, 30 Mei 2014

RenHar 30 Mei 2014.

RenHar Jumat Wage 30/5.
Kis 18:9-18.
Yoh 16:20-23a.
“Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.” Sabda Tuhan hari ini menunjukkan bahwa kasih sejati memang menuntut ketekunan dan ketabahan, serta mau diuji oleh penderitaan. Ketika semua itu dijalani dengan kesadaran hati rela menyangkal diri, buahnya kegembiraan sejati. Setiap pribadi dan ortu diutus selalu mengutamakan perbuatan kasih sejati, mau mendidik anak yang adalah buah cintanya selalu tanpa sedikitpun melakukan kekerasan phisik mamupun non phisik  phisik.

Kamis, 29 Mei 2014

RenHar 29 Mei 2014.

RenHar Kamis Pon 29/5.
Kis 1:1-11.
Ef 1:17-23.
Mat 28:16-20.
Sabda Tuhan dalam Bacaan dan Injil di Hari Raya Kenaikan Tuhan hari ini, hendaknya dijadikan refleksi setiap pribadi, bahwa tidak mungkin diri ini bisa mengajarkan cinta kasih, pengampunan dan kebaikan, ketika di dalam sikap, tutur kata dan perbuatannya masih mengutamakan aku yang wujudnya kemarahan, iri hati, dendam, mencela dan menyalahkan liyan, tanpa pernah mau mawas diri, karena sudah merasa beres ketika beribadat dan paham KS (formalitas dalam beragama).

Rabu, 28 Mei 2014

RenHar 28 Mei 2014.

RenHar Rabu Pahing 28/5.
Kis 17:15.22-8:1.
Yoh 16:12-15.
Sabda Tuhan dalam Injil hari ini mengingatkan apa yang pernah disampaikan oleh Mgr. Igantius Suharyo bahwa segala hal yang baik itu datanganya dari TuhanInilah yang seharusnya menjadi bekal setiap orang dalam mewujudkan persaudaraan sejati
Yakni lebih mengutamakan nilai kebaikan universal. Sikap demikian sangatlah mendesak, terutama menjelang PilPres ini kita mudah menyaksikan cara kampanye saling menjatuhkan dengan berbagai cara yang sangat tidak elok, menjungkir balikkan nilai keutamaan hidup baik yang potensial merusak moral masyarakat.

Selasa, 27 Mei 2014

RenHar 27 Mei 2014.

RenHar Selasa Legi 27/5.
Kis 16:22-34.
Yoh 16:5-11.
Sabda Tuhan hari ini mengutus setiap orang mau menyadari bahwa Roh Allah yg adalah kebenaran sejati selalu hadir dalam diriku & sesamaku. Kesadaran ini menjadikan diri dalam segala hal berani mengutamakan kasih sejati, al ngajeni, menerima liyan apa adanya & tidak memaksakan kehendak. Paham bahwa Sabda Tuhan tidak untuk dipuja-puja sebagai pembawa keberuntungan atau untuk meringankan beban pikiran dengan membawa kelegaan sementara dari kecemasan. Tetapi diberikan untuk dilaksanakan sehingga bantuan-Nya tidak hanya untuk kehidupan sekarang ini, tetapi juga untuk selamanya.

Senin, 26 Mei 2014

RenHar 26 Mei 2014.

RenHar Senin Kliwon 26/5.
Kis 16:11-15.
Yoh 15:26-16:4a.
“Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan menolak Aku.”  
Sabda Tuhan di PW St Filipus Neri, Imam hari ini mengingatkan, bahwa setiap pribadi yang mengaku diri beriman supaya tidak ikut larut kecenderungan orang jaman ini yang hanya mengutamakan citra diri dan formalitas (pendidikan, jabatan, ibadat, politik, dll). 
Sadari bahwa setiap perbuatan yang dilakukan hanya demi ini itu tanpa memiliki makna yang dalam, adalah sama artinya dengan menolak Allah yang maha belas kasih kepada siapa saja. 

Minggu, 25 Mei 2014

RenHar 25 Mei 2014.

RenHar Minggu Wage 25/5.
Kis 8:5-8.14-17.
1Ptr 3:15-18.
Yoh 14:15-21.

Bacaan dan Injil hari ini mengutus setiap pribadi mau meluangkan waktu untuk hening mengarahkan hati kepada Allah (bukan pada diri sendiri). 
Dengan doa hening, diri ini bisa merasakan kehadiran-Nya yang berbuah syukur, damai penuh sukacita, sehingga bisa merasakan bahwa Allah juga hadir dalam diri sesama. 
Sadari bahwa sejatinya Allah mewahyukan diri-Nya dalam segala cara, apapun panggilan hidupku (Neng-Ning-Nung)

Sabtu, 24 Mei 2014

RenHar 24 Mei 2014.

RenHar Sabtu Pon 24/5.
Kis 16:1-10.
Yoh 15:18-21.
Injil hari ini mengutus setiap orang tua menjadikan keluarga sebagai dasar penanaman nilai kasih sejati agar anak-anak berkembang memiliki pengalaman dikasihi dengan kasih sejati. Baik jika ortu mau meneladani motto Ki Hadjar Dewantara “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”; Yakni Keteladanan hidup ngajeni urip, memberi inspirasi dan motivasi hidup harmonis dengan liyan dan alam, serta mampu mensuport tumbuh kembangnya anak sesuai talentanya. Sadari; kasih itu lemah lembut, memahami, tidak egois dst dst...

Jumat, 23 Mei 2014

RenHar 23 Mei 2014.

RenHar Jumat Pahing 23/5.
Kis 15:22-31.
Yoh 15:12-17.

“Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” 
Setidaknya lima kali kata kasih disebut dalam perikop Injil hari ini. Artinya bahwa di satu pihak kasih merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, tetapi sekaligus peringatan bahwa naluriah manusia itu egois. Jika setiap pribadi menyadari kedua hal yang bertolak belakang itu ada dalam dirinya, maka ybs mau membiasakan diri mengasihi. Karena kasih itu tidak datang mendadak, menuntut ketekunan, ketabahan, diuji pengalaman penderitaan, buahnya bisa menyangkal diri (melepaskan egonya).

Kamis, 22 Mei 2014

RenHar 22 Mei 29014.

RenHar Kamis Legi 22/5.
Kis 15:7-21.
Yoh 15:9-11.
“Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku.”.Menanggapi perutusan Allah hari ini, baik apabila dengan pertanyaan; “Mana yang dipilih, hidup saling mengasihi dan berbagi kasih dengan sesama, atau menebar kebencian?" Meskipun jawabannya pasti memilih yang pertama, tetapi untuk bisa mewujudkan tetap tinggal di dalam Kasih-Nya diperlukan perjuangan tiada henti dan rela menderita seperti teladan Yesus. Sadari meskipun kasih sejati itu perlu perjuangan, tetapi bukan karena penguatan diri, melainkan karena rela melepaskan aku.

Rabu, 21 Mei 2014

RenHar 21 Mei 2014.

RenHar Rabu Kliwon 21/5.
Kis 15:1-6.
Yoh 15:1-8.
Kenyataan dalam komunitas apapun (keluarga, pekerjaan, masyarakat) tidak pernah bebas dari beda pendapat bahkan konflik. Hal demikian juga terjadi di jaman Gereja Perdana. Masalahnya bukan pada konfliknya, tetapi bagaimana cara mengelola konflik supaya jangan sampai saling membenci yang berujung perpecahan
Kesadaran hati bahwa Allah selalu hadir dalam diri dan sesama membuahkan sikap mau saling rendah hati dan ngajeni karena masing-masing mau melepaskan ego, tidak demi aku. Percayalah berkat Allah melimpah dalam hidup bersama.

Selasa, 20 Mei 2014

RenHar 20 Mei 2014.

RenHar Selasa Wage 20/5.
Kis 14:19-28.
Yoh 14:27-31a.
"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu." 
Sabda Tuhan dalam Injil hari ini mengingatkan bahwa hidup yg adalah anugerah Allah ini bisa dinikmati dengan damai sejahtera, ketika orang mampu menanggapi kasih-Nya dalam sikap, tutur kata & perbuatan kasih kepada sesama & alam semesta. Yesus menderita & wafat di salib karena cinta kepada kita. Inilah yang disebut kasih sejati, yakni tindakan yg membawa kebaikan orang lain, hasil dari latihan panjang, diuji pengalaman penderitaan, bukan karena penguatan diri, melainkan buah dari menyangkal diri.

Senin, 19 Mei 2014

RenHar 19 Mei 2014.

RenHar Senin Pon 19/5.
Kis 14:5-18.
Yoh 14:21-26.
Bacaan dan Injil hari ini mengingatkan bahwa setiap pribadi diutus memberi kesaksian hidup bahwa Allah itu maha kasih kepada siapa saja, kapan saja. Mimbarnya kehidupan, senyumannya ibarat pembuka kotbah penuh kekuatan hidup. Pribadi demikian terbelakang di dunia, tapi akan menjadi terdepan di surga. Itulah saksi efektif ketika mau menjalani kesadaran hati, sehingga bisa mengenal, mengasihi dan berjalan di jalan-Nya. Sukacita di balik perkataan menjadi kesaksian nyata.


Minggu, 18 Mei 2014

RenHar 18 Mei 2014.

RenHar Minggu Pahing 18/5.
Kis 6:1-7.
1Ptr 2:4-9.
Yoh 14:1-12.

Kegelisahan adalah situasi tidak nyaman karena ketidak pastian dalam diri manusia, bisa karena masa lalu, masa depan, kesepian, ekonomi, relasi dengan sesama, tidak dicintai, dihina, dlsb. “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” Sabda Tuhan Yesus dalam Injil hari ini sungguh bisa dihayati ketika orang mau menggunakan kesadaran hati yang memampukan menyangkal diri dan mau memanggul salibnya.

Sabtu, 17 Mei 2014

RenHar 17 Mei 2014.

RenHar Sabtu Legi 17/5.
Kis 13:44-52.
Yoh 14:7-14.

Dalam doa Bapa Kami Yesus telah mengajari kita menyapa Allah sebagai Bapa. Kalau bapa di dunia ini bisa mengecewakan, tetapi Bapa surgawi sempurna adanya, yakni Bapa yang karena cinta-Nya selalu mendengarkan dan mengabulkan permohonan putri dan putra-Nya. Setiap pribadi diutus mau menanggapi cinta Allah dengan mengutamakan kesadaran hati supaya dalam segala sikap tutur kata dan perbuatannya berdasarkan kasih sejati, mewujudkan bahwa citra Allah ada di dalam diri setiap pribadi.

Jumat, 16 Mei 2014

RenHar 16 Mei 2014.

RenHar Jumat Kliwon 16/5.
Kis 13:26-33.
Yoh 14:1-6.

“Akulah jalan, kebenaran dan hidup.” Sabda Tuhan dalam Injil hari ini mengutus setiap orang mengutamakan kesalehan hidup, tidak sekedar memenuhi kewajiban. 
Artinya, mau menjalani hidup di jalan dan dalam kebenaran yang datang dari Tuhan, yakni dalam segala hal mengutamakan kasih yang didasari kesadaran hati, karena Allah adalah kasih. Ketika mampu membebaskan diri dari segala kemelekatan dan diterapkan dalam keseharian hidup (hidup pribadi, relasi antar pribadi dst), maka tindakan hidup demikian itu adalah praktik spiritual.
Sugeng wungon Jemuah Kliwonan.

Kamis, 15 Mei 2014

RenHar 15 Mei 2014.

RenHar Kamis Wage 15/5.
Kis 13:13-25.
Yoh 13:16-20.
"Aku tahu, siapa yg telah Ku-pilih." Sabda Tuhan hari ini memberi kekuatan kepada setiap orang supaya tidak perlu kecewa & sakit hati ketika yg telah dilakukan dengan sepenuh hati hanya dikecam/ disalahkan liyan. Sejatinya makna suatu tindakan yg dalam itu bukan dinilai dari hasilnya, melainkan pada tindakan itu sendiri. Sebaliknya ketika bertindak melekat pada hasil, itu sangatlah dangkal/ pragmatis, karena senang apabila dipuji, sebaliknya kecewa ketika tidak diapresiasi.

Rabu, 14 Mei 2014

RenHar 14 Mei 2014.

RenHar Rabu Pon 14/5.
Kis 1:15-17.20-26.
Yoh 15:9-17.
Pesta S. Matias Rasul. “Inilah perintah-Ku, ya itu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” Untuk bisa mewujudkan perutusan Allah hidup saling mengasihi dengan kasih sejati diperlukan ketekunan doa yang disertai kemauan membiasakan diri menggunakan kesadaran hati yang buahnya rela melepas si aku. Yang tidak kalah penting, mau mengambil hikmah dari pengalaman hidup dalam berelasi dengan orang lain. Melatih kesadaran hati berarti bisa merawat benih kasih yang dikaruniakan Tuhan kepada setiap orang.  

Selasa, 13 Mei 2014

RenHar 13 Mei 2014.

RenHar Selasa Pahing 13/5.
Kis 11:19-26.
Yoh 10:22-30.
Makna dari suatu tindakan yang dalam bukan dinilai dari hasil, tetapi dari setiap tindakan itu sendiri (ketika demi hasil, tindakan tersebut pragmatis tanpa makna). Itulah yang dihayati Saulus ketika ditolak di Yerusalem, dia sukses menjadi Rasul di Anthiokia seperti dikisahkan dalam Bacaan KS hari ini. Kisah ini menguatkan setiap pribadi ketika ditolak melakukan perbuatan kasih & bagi generasi muda, tak perlu putus asa tentang pekerjaan, karena kadang tidak sekali jadi Anda menemukan yang terbaik bagi hidup Anda.

Senin, 12 Mei 2014

RenHar 12 Mei 2014.

RenHar Senin Legi 12/5.
Kis 11:1-18.
Yoh 10:11-18.
Sabda Tuhan hari ini mengingatkan bahwa setiap orang dipanggil untuk diutus Allah mau menjalin kerjasama yang baik dengan setiap orang, siapapun tanpa diskriminasi. Ini mendesak  karena sekarang ini orang cenderung mudah mengedepankan perbedaan daripada sebagai sesama umat Allah. Tetapi karena kasih sejati itu tidak datang mendadak, maka sikap dan perbuatan kasih kepada siapa saja harus ditanamkan & dibiasakan sejak dini kepada anak-anak oleh para orang tua, terutama lewat keteladanan hidup yang tidak diskriminatif (baik status sosial apalagi SARA).

Minggu, 11 Mei 2014

RenHar 11 Mei 2014.

RenHar Minggu Kliwon 11/5.
Kis 2:14a.36-41.
1Ptr 2.20b-25.
Yoh 10:1-10.
“Jika kamu berbuat baik dan karena itu harus menderita, itu adalah kasih karunia Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil!” 
Bacaan Pertama hari ini meneguhkan supaya jangan pernah berhenti berbuat baik, karena naluri orang beriman bisa merasakan kasih karunia Allah & mau diutus berbagi kasih kepada sesama. 
Dengan mengasah kesadaran hati, setiap pribadi mampu menyadari bahwa sesungguhnya Allah sangat mengenal satu-persatu nama setiap umat-Nya.




Sabtu, 10 Mei 2014

RenHar 10 Mei 2014.

RenHar Sabtu Wage 10/5.

Kis 9:31-42.

Yoh 6:60-69.

“Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna!” Sabda Yesus dalam Injil hari ini mengingatkan agar setiap orang dalam menjalani peziarahan hidup selalu didasari kesadaran hati (eling) sehingga bijak memilih prioritas hidup. Rutinitas dan beban hidup sering menjadikan (tanpa sadar) kehilangan orientasi hidup sejati. 

Membiasakan diri laku doa hening eling setiap saat yang berpusat pada Tuhan (bukan pada diri sendiri) menjadikan pribadi dunung urip sejati lan sejatining urip. (memahami hidup sejati & sejatinya hidup).



Jumat, 09 Mei 2014

RenHar 9 Mei 2014.

RenHar Jumat Pon 9/5.
Kis 9:1-20

Yoh 6:52-59.


Bacaan I hari ini tentang pertobatan Saulus yang sungguh sangat spektakuler.

Kisah tersebut menunjukkan bahwa segala sesuatu selalu “ada waktunya”.

Pelajaran bahwa memaksakan kehendak itu bukan cara yang bijak (walau alasannya demi kasih, padahal kasih itu harus bisa memahami, mengerti dan menerima apa adanya)

Dengan keteladanan hidup yang didasari kesadaran hati, dan diikuti dengan doa mengandalkan Tuhan, serta pertolongan Bunda Maria, pasti ada waktunya Tuhan mengubahnya. 

Kamis, 08 Mei 2014

RenHar 8 Mei 2014.

RenHar Kamis Pahing 8/5.
Kis 8:26-40.
Yoh 6:44-51.
Bacaan I hari ini mengisahkan Filipus mengikuti arahan malaikat utusan Allah. Dalam Injil hari ini Yesus menegaskan bahwa setiap orang diundang untuk mengimani Allah dan diungkapkan dengan sikap, tutur kata serta perbuatan belas kasih kepada siapa saja Ad Maiorem Dei Gloriam. Maka dari itu tidak perlu takut dan membela diri ketika ditolak berbuat kasih. Dengan mau melepas si aku memampukan diri menerima liyan apa adanya karena yakin akan karunia serta berkat Allah (walaupun kadang terselubung).

Rabu, 07 Mei 2014

RenHar 7 Mei 2014.

RenHar Rabu Legi 7/5.

Kis 8:1b-8.

Yoh 6:35-40.

Bacaan Pertama hari ini tentang dibunuhnya Stefanus

Ini membuktikan bahwa kebaikan tidak bisa dikalahkan oleh kebatilan (meskipun kadang tidak instan dan butuh kerelaan mau menderita, yang adalah adalah salah satu perwujudan kasih), karena hidup mati seseorang ada di tangan Allah. Bacaan tersebut meneguhkan sekaligus mengngatkan jangan hidup pragmatis memilih yang elok di mata dan nyaman di raga, tetapi justru kehilangan kesempatan memperoleh kehidupan kekal seperti sabda Tuhan dalam Injil hari ini (urip mampir ngombe).

Selasa, 06 Mei 2014

RenHar 6 Mei 2014.

RenHar Selasa Kliwon 6/5.

Kis 7:51-8:1a

Yoh 6:30-35.

“Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”

Sabda Tuhan dalam Injil hari ini mengajak setiap pribadi selalu bangga dan handarbeni (merasa memiliki) atas pekerjaannya, tekun, setia penuh integritas. Niscaya Karunia Allah datang tanpa diminta dan diduga. 

Sadari bahwa Tuhan selalu hadir dalam diri dan sesama, serta di lingkungan pekerjaan. (tekun & setia dalam bekerja)



Senin, 05 Mei 2014

RenHar 5 Mei 2014.

RenHar Senin Wage 5/5.
Kis 6:8-15.
Yoh 6:22-29.
“Bekerjalah, bukan untuk makanan yang dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup kekal.” 
Sabda Tuhan dalam Injil hari ini mengingatkan pentingnya bertindak secara dalam bukan demi hasil, tetapi bisa menemukan makna dari setiap tindakan. 
Bertindak melekat pada hasil menjadikan perbuatannya dangkal, hanya akan terombang-ambing oleh rasa senang apabila berhasil dan benci ketika gagal, ini sangat pragmatis. 
Contoh aktual adalah maraknya politik uang pada PILEG  yll. 
Sadari bahwa segala sesuatu ditentukan oleh Allah, maka beri kesempatan penuh Allah bertindak.

Minggu, 04 Mei 2014

RenHar 4 Mei 2014.

RenHar Minggu Pon 4/5.
Kis 2:14.22-33.
1Ptr 1:17-21.
Luk 24:13-35.
Injil hari ini ttg dialog dua murid Yesus dari Emaus. Kisah ini adalah ungkapan kecewa karena yang terjadi jauh dari harapan mereka. Orang kecewa selalu menyalahkan liyan & ketus. Inilah perlunya setiap pribadi membiasakan diri mengasah kesadaran hati supaya bisa menerima segala perkara apa adanya. Latihan praktis supaya bisa menerima segala perkara apa adanya; ketika kesemutan saat duduk, terima kesemutan apa adanya, pasti kesemutan hilang dengan sendirinya. Tetapi jika dilawan dg berbagai cara justru makin terasa sakit. Sejatinya inilah kekerasan yg bila dilawan dg kekerasan hanya akan berbuah kekerasan baru. 
(Bdk Pesan Paus Fransiskus di hari Perdamaian Dunia 2014 yg berjudul “Persaudaraan, Dasar & Jalan Bagi Perdamaian”). 


Sabtu, 03 Mei 2014

RenHar 3 Mei 2014.

RenHar Sabtu Pahing 3/5.
1Kor 15:1-8.
Yoh 14:6-14.
 “Telah lama Aku bersama-sama kamu, namun engkau tidak mengenal Aku”.
Di Pesta St Filipus dan Yakobus hari ini mengingatkan setiap pribadi perlunya membiasakan diri mengasah kesadaran hati lewat laku batin, doa hening eling setiap saat supaya lantip ing sasmita.
Dengan pertolongan Allah dan Bunda Maria yang senantiasa njangkung, kita bisa semakin mengenal Allah karena bisa merasakan kehadiran-Nya dalam diriku dan sesamaku, buahnya makin peduli tanpa opini pada sesama. 

Jumat, 02 Mei 2014

RenHar 2 Mei 2014.

RenHar Jumat Legi 2/5.
Kis 5:34-42.
6:1-15.
PW S. Atanasius, Uskup & Pujangga Gereja
Pelajaran dari Injil hari ini tentang penggandaan lima roti dan dua ikan yang dilakukan Yesus, supaya setiap pribadi mau membiasakan diri menggunakan kesadaran hati, buahnya damai dengan diri sendiri karena bisa menerima segala perkara apa adanya tanpa opini apalagi mengadili. Ketika bisa melakukan apapun tanpa ego, maka “sesuatu yang lain” yang merupakan rahmat Tuhan datang tanpa terduga dan diinginkan, persis sama dengan yang dialami oleh para murid dalam Injil hari ini.


Kamis, 01 Mei 2014

RenHar 1 Mei 2014.

RenHar Kamis Kliwon 1/5.
Kis 5:27-33.
Yoh 3:31-36.

Mulai dari lingkup privat sampai dunia, perselisihan salah-benar selalu terjadi. 
Karena naluri manusia itu egois, maka pemilik kekuasaan dan kekuatanlah yang selalu “benar” dengan segala pembenaranya. Bacaan hari ini mengingatkan, apakah kita juga menjadi pemilik kebenaran hanya karena merasa FORCE? Mari membangun POWER atau kewibawaan yang lahir dari kesadaran hati (awareness), supaya berbuah belas kasih penuh belarasa. Sehingga segala sikap perbuatan hanya karena cinta untuk semakin memuliakan Allah (AMDG).