Rabu, 30 April 2014

RenHar 30 April 2014.

RenHar Rabu Wage 30/4.
Kis 5:17-26.
Yoh 3:16-21.
Sepanjang hidup manusia selalu dihadapkan pada pilihan. 
Injil hari ini menegaskan, bahwa karena begitu besar kasih Allah kepada dunia ini, sehingga Allah selalu menawarkan jalan terang. Dengan menyadari bahwa segala dosa atau melawan terang itu karena egoisme, dan egoisme selalu diikuti pembenaran diri, maka setiap pribadi diharapkan mau menaggapi tawaran Allah ini dengan mau membiasakan diri mengasah kesadaran hati. Buahnya menjadikan pribadi yang selalu mengasihi dengan kasih sejati (tidak lagi mengutamakan egoisme sekecil apapun).


Selasa, 29 April 2014

RenHar 29 April 2014.

RenHar Selasa Pon 29/4.
Kis 4:32-37.
Yoh 3:7-15.
Setelah kebangkitan-Yesus, hidup para Rasul berubah total, yakni selalu melakukan pewartaan, habitus baru menggunakan kesadaran hati. Hidupnya menjadi saling rukun, berbagi dan ngajeni, hidup damai sejahtera, kerena masing-masing rela memanggul salib sebagai konsekuensi dari kerelaan menyangkal diri (tidak egois). Mau membiasakan diri mengasah kesadaran hati tanpa opini dan melepas si aku, niscaya mampu menjadi rasul aktual sesuai jaman, mewujudkan kasih sejati, mengakhiri kekerasan dalam bentuk apapun.

Senin, 28 April 2014

RenHar 28 April 2014.

RenHar Senin Pahing 28/4.
Kis 4:23-31.
Yoh 3:1-8.
“Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh.” Sabda Tuhan dalam Injil hari ini refleksi bahwa sepanjang hidup manusia selalu terjadi tarik menarik antara kemauan daging yang cenderung demi aku, dan ajakan roh yang adalah citra Allah yang selalu mengutamakan kasih sejati. Untuk mewujudkannya butuh latihan lama, menuntut ketekunan dan ketabahan, diuji berbagai pengalaman penderitaan. Meskipun buah dari latihan yang panjang, kasih bukan hasil dari penguatan diri, tetapi buah dari pelepasan diri.

Minggu, 27 April 2014

RenHar 27 April 2014.

RenHar Minggu Legi 27/4.
Kis 2:42-47.
1 Petrus 1:3-9.
Yoh 20:19-31.
“Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu”. Sabda Yesus ini perutusan bahwa selain mengungkapkan iman melalui doa dan Ekaristi, yang tak bisa dipisahkan harus selalu membawa damai sejahtera kepada siapa saja, dimulai damai dengan diri sendiri. Sejatinya iman itu melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh mata. Dengan mengasah kesadaran hati, mampu menyangkal diri dan memanggul salibnya.

Sabtu, 26 April 2014

RenHar 26 April 2014.

RenHar Sabtu Kliwon 26/4.
Kis 4:13-21.
Mrk 16:9-15.
Meskipun sudah ada kesaksian dari Maria Magdalena dan dua murid dari Emaus, tetap saja para murid-Nya tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit. Inilah buah kekecewaan dan sakit hati yang hanya merugikan diri sendiri. Dengan membiasakan diri mau menerima segala perkara apa adanya tanpa opini, mengantar pribadi mengutamakan kesadaran hati, mampu menyangkal diri sehingga tidak lagi bisa membenci liyan apalagi dengan ucapan yang menyakitkan hati, yang sejatinya ungkapan karena belum bisa damai dengan diri sendiri.  

Jumat, 25 April 2014

RenHar 25 April 2014.

RenHar Jumat Wage 25/4.
Kis 4:1-12.
Yoh 21:1-14.
Kis 4:1-12.
Yoh 21:1-14.
Kisah Injil hari ini menunjukkan bahwa meskipun Yesus saat ini secara phisik tidak ada di antara kita, tetapi Yesus tetap bersahabat dan peduli kepada siapa saja yang berkehendak baik. Dengan laku doa hening eling setiap saat (awareness), orang bisa merasakan bahwa Tuhan selalu ada di hati, dan kepedulian-Nya dapat dirasakan setiap saat melalui sesama. Buahnya menjadi pribadi yang mau diutus menjadi berkat bagi sesama, membangun budaya kehidupan (Tuhan selalu hadir di tengah kita)

Kamis, 24 April 2014

RenHar 24 April 2014.

RenHar Kamis Pon 24/4.
Kis 3:11-26.
Luk 24:35-48.
Kisah seperti dua murid dari Emaus ternyata juga dialami orang sekarang, bedanya orang sekarang kecewa karena hidup kesepian di tengah keramaian. Sayangnya orang sering memilih jalan pintas dalam mengatasinya. Padahal ketika mau membiasakan masuk dalam diri batin dengan laku diam (meneng), hati menjadi jernih (wening), buahnya mengerti (dunung) apa yang sejatinya menjadi kehendak Allah atas dirinya. Pribadi dunung mudah mengasihi dengan kasih sejati, sehingga bisa memahami & mengerti liyan, selalu damai dengan siapa saja, karena bisa selalu damai dengan dirinya sendiri (Neng-Ning-Nung).

Rabu, 23 April 2014

RenHar 23 April 2014.

RenHar Rabu Pahing 23/4.
Kis 3:1-10.
Luk 24:13-35.
Dialog dua murid Yesus dari Emaus dalam Injil hari ini adalah ungkapan kekecewaan hati karena mereka berharap Yesus akan membebaskan, tetapi yang terjadi justru Dia wafat di kayu salib. Ciri orang kecewa selalu mudah menyalahkan liyan dan ucapannyapun ketus. Dengan mengasah kesadaran hati memampukan pribadi menghayati kasih secara benar. Salah satu bagian terbesar dari kasih adalah mau mendengarkan (bukan hanya asal mendengar, apalagi beropini dan membuka rekaman berelasi.

Selasa, 22 April 2014

RenHar 22 April 2014.

RenHar Selasa Legi 22/4.
Kis 2:36-41.
Yoh 20:11-18.
Kisah Maria Magdalena dalam Injil hari ini pelajaran hidup yang sangat berharga, yakni berani menghadapi kesedihan. Orang bisa keluar dari kesedihan ketika mau menggunakan kesadaran hati, sehingga mampu menerima segala perkara apa adanya tanpa opini, bukan dilawan dengan emosi apalagi kebencian. Kesedihan adalah wujud lain kekerasan, sehingga ketika dilawan dengan kekerasan hanya akan membuahkan kekerasan baru. Menerima segala perkara apa adanya yang didasari kesadaran hati adalah ungkapan kasih sejati.  

Senin, 21 April 2014

RenHar 21 April 2014.

RenHar Senin Kliwon 21/4.
Kis 2:14.22-32.
Mat 28:8-15.
Perutusan Paskah perjumpaan dengan Tuhan harus selalu dibawa & dibagikan kepada siapa saja, dimulai kepada mereka yg dekat secara hati maupun phisik, yakni orang serumah (pasutri, ortu, anak, saudari/a, pekerja RT, dll), tetangga, rekan kerja, serta siapa dan dimana saja. Tidak perlu takut ditolak mewartakan kasih-Nya, karena  Allah selalu hadir dalam diri dan sesama. Kesadaran hati ini mengantar setiap pribadi  selalu mau ngajeni urip karena mampu mengasihi dengan kasih sejati tanpa syarat ini itu, yang alih-alih adalah demi si aku.

Minggu, 20 April 2014

RenHar 20 April 2014.

RenHar Minggu Wage 20/4.
Kis 10:34a.37-43.
Kol 3:1-4.
yoh 20:1-9.

Dari kisah kebangkitan Yesus dalam Injil hari ini, kita belajar apa artinya membarui pola pikir yg didasari kesadaran hati, sehingga membuahkan interaksi yg baik antar pribadi seperti antara Maria Magdalena, Yohanes (murid lain) & Petrus. Mgr. Ignatius Suharyo mengajak kita mau menterjemahkan pengalaman Paskah untuk pembaruan atau perubahan sikap hidup kita yang kongkrit dalam berelasi dengan siapa saja, seperti pengalaman ketiga pribadi dalam kisah Injil hari ini, mereka saling menghargai & menghormati kehidupan (ngajeni urip). Dalam bahasa lain, Mgr. Johannes Pujasumarta menegaskan bahwa Paskah  berarti juga melawan budaya kematian (Perintah Yesus: Jangan membunuh) yang tidak sempit diartikan menghilangkan nyawa, tetapi juga pembunuhan karakter dsb. Sugeng Paskah.



Sabtu, 19 April 2014

RenHar 19 April 2014.

RenHar Sabtu Pon 19/4.
Kel 14:15-!5:1.
Rm 6:3-11.
Mat 28:1-10.
Malam Paskah mengingatkan bahwa setelah bangkit, Yesus dikenal karena bekas luka2nya. Tetapi naluriah manusia berusaha menyembunyikan “luka2nya", bahkan kalau bisa menghapus & melupakan, itupun biasanya dengan cara mencari "kambing hitam." Membiasakan diri mengasah Kesadaran hati, doa & pertobatan, setiap pribadi bisa menerima dirinya secara apa adanya. Seseorang bisa damai dengan sesama harus dimulai damai dengan diri sendiri. Selamat merayakan Paskah dengan damai sejati.

Jumat, 18 April 2014

RenHar 18 April 2014.

RenHar Jumat Pahing 18/4.
Yes 52:13-53:12.
Ibr 4:14-16;5:7-9.
Yoh 18:1-19:42.
Injil Hari Jumat Agung, Pantang & Puasa hari ini mengutus setiap pribadi mau meneladani kekuatan cinta Yesus & keberanian-Nya selalu berjalan dalam kebenaran. Meskipun tidak bisa sesempurna Yesus, tetap diperlukan kemauan menumbuh kembangkan benih kasih tang adalah Karunia Allah, mau membiasakan diri melepaskan si aku (karena cinta kasih tidak datang mendadak & harus rela diuji pengalaman penderitaan). Yang tak kalah penting, disertai juga pertobatan, doa & matiraga. 

Kamis, 17 April 2014

RenHar 17 April 2014.

RenHar Kamis Legi 17/4.
Kel 12:1-8.11-14.
1Kor 11:23-26.
Yoh 13:1-15.
Di Hari Kamis Putih ini peringatan, bahwa sejatining urip (sejatinya hidup) manusia itu menjadi keselamatan bagi sesamanya (homo homini salus). Tetapi karena yg sekarang ini sering terjadi sebaliknya, justru akhirnya tidak ada yang menjadi pemenang, semua kalah (mogo bothongo). Simak laporan terbaru Panel Antar pemerintah untuk perubahan iklim (IPCC) setelah konferensi di Yokohama Jepang, 21 Maret yll; Bahwa emisi karbon yg terus meningkat akan memperbesar risiko konflik, kelaparan, banjir, gangguan ekonomi dan migrasi massal penghuni bumi pada abad ini. Kesadaran hati harus dimulai dari diri sendiri. Gusti nyuwun kawelasan.

Rabu, 16 April 2014

RenHar 16 April 2014.

RenHar Rabu Kliwon 16/4.
Yes 50:4-9a.
Mat 26:14-25.
Dalam Injil hari ini ditulis dengan jelas bahwa Yudas hanya mementingkan diri sendiri, tidak setia & berkhianat. Adapun Tuhan Yesus menghendaki keselamatan bagi banyak orang, sehingga memilih tetap setia meski harus mengorbankan hidup-Nya di kayu salib. 
Ironi kehidupan seperti pengkhianatan Yudas ini masih terjadi sampai sekarang, sesungguhnya mereka ini adalah pribadi yg tak punya lagi misi akan hidup kekal. Dengan mau melepas si aku, mengantar pribadi mengubah paradigma "mementingkan diri sendiri" dalam rupa sikap, tutur kata dan perbuatan kasih. Sadari bahwa pengkhianatan telah membunuh kehidupan, adapun pengorbananlah yg menghidupkannya kembali. 

Selasa, 15 April 2014

RenHar 15 April 2014.

RenHar Selasa Wage 15/4.
Yes 49:1-6.
Yoh 13:21-33.36-38.
Injil hari ini tentang pengkhianatan Yudas. Secara manusiawi Yesus sangat sedih, takut dan sakit oleh kenyataan pengkhianatan ini, tetapi Yesus tidak membencinya. 
Karena Yesus telah secara bebas memilih para rasul & mengasihi mereka, maka Yesus tetap setia dengan komitmen cinta-Nya sampai akhir. 
Karena kemuliaan itu ada di dalam cinta & kesetiaan perutusan-Nya. 
Kita diutus meneladani Yesus; Selalu belajar bertindak, bekerja & menjalani kehidupan secara dalam, karena cinta
Adapun pengkhianatan dan segala perbuatan yang melawan kasih itu menjadi masalah & tanggung jawab pelaku dengan Tuhan, bukan orang yang dikhianati atau korban.

Senin, 14 April 2014

RenHar 14 April 2014.

RenHar Senin Pon 14/4.
Yes 42:1-7.
Yoh 12:1-11.
Injil hari ini mengingatkan bahwa hidup ini adalah perjumpaan antar manusia, berjumpa untuk berpisah & bertemu kembali. Tetapi karena semua orang tidak tahu masih diperkenankan oleh Allah untuk bisa berjumpa lagi atau tidak satu sama lain, maka hendaklah sisa hidup yang adalah kesempatan ini diisi dengan sikap, tutur kata dan perbuatan Cinta Kasih
Tetapi karena kasih itu tidak datang mendadak, maka harus mau membiasakan diri dengan mau melepas si aku supaya bisa berelasi baik dengan sesama, menerima apa adanya, tidak memaksakan kehendak, apalagi mengadili.

Minggu, 13 April 2014

RenHar 13 April 2014.

RenHar Minggu Pahing 13/4.
Yes 50:4-7.
Fil 2:6-11.
Mat 27:11-54.
Pada Hari Minggu Palma, orang berharap Yesus Raja masuk Yerusalem naik kuda perkasa. Tetaapi Dia memilih keledai yg hina. Kekontrasan Yesus inilah yang harus kita teladani: Sebelum datang sebagai Raja, Dia adalah Juruselamat yg harus mati. Roti Kehidupan yg memulai pelayanan-Nya dengan kelaparan. Air Kehidupan yg mengakhiri hidup dengan kehausan. Dia kelaparan tetapi memberi makan orang lapar. Dia lelah tetapi Dialah peristirahatan kita. Dia berdoa tetapi juga mengabulkan doa kita. Dia menangis tetapi menghapus airmata kita. Dia dijual tetapi penebus dosa kita. Dituntun bagai domba, tetapi Dia Gembala Baik. Memberikan nyawa-Nya tetapi mengalahkan maut. Dia akan kembali sebagai Raja di atas segala raja. Kita mampu meneladani kekontrasan Yesus ketika kita mau rendah hati dan mengosongkan diri

Sabtu, 12 April 2014

RenHar 12 April 2014.

RenHar Sabtu Legi 12/4.
Yeh 37:21-28.
Yoh 11:45-56.

Kutipan Injil hari ini menunjukkan bahwa egoisme bisa mengalahkan mata hati sehingga tidak bisa menerima kebaikan liyan. 
Sadari bahwa sesungguhnya jalan Allah itu kebalikannya, yakni belajar puas saat orang lain lebih ditinggikan, gembira saat yg lain disukai, tanpa bersikeras mencari pujian. 
Jalan Allah adalah "berkat terselubung", berupa kesempatan belajar rendah hati sejati, karena Dia "lemah lembut & rendah hati", tidak berusaha membela kehormatan/kedudukan-Nya. 
Dengan pertobatan & pertolongan-Nya, mengantar setiap orang mampu melepaskan diri dari perilaku mengejar ambisi pribadi yang adalah juga egois.

Jumat, 11 April 2014

RenHar 11 April 2014.

RenHar Jumat Kliwon 11/4.
Yer 20:10-13.
Yoh 10:31-42.

Injil hari ini mengingatkan ungkapan Homo homini lupus (manusia adalah serigala bagi manusia lain) yang dimaknai Tomas Hobbes sebagai sifat alami manusia yang selalu ingin menguasai sesamanya. Contoh kasus semacam ini mudah kita temui sampai kini di sekitar kita yang menjadikan hati ini miris. 
Mengasah Kesadaran hati mau menerima segala perkara apa adanya membuahkan kemampuan melepaskan si aku, mewujudkan kasih sejati, sehingga dengan rendah hati menjadi pribadi Homo homini salus (manusia menjadi keselamatan bagi manusia lain). 

Kamis, 10 April 2014

RenHar 10 April 2014.

RenHar Kamis Wage 10/4.
Kej 7:3-9.
Yoh 8:51-59.
Dalam kenyataan hidup, situasi krisis (masa yg gawat) terjadi karena tidak mampu mengatasi masalah. Jika mampu dengan efektif mengatasi, maka situasi kembali normal, bahkan makin baik. Situasi krisis menjadi makin buruk atau sebaliknya, semua tergantung dari sikap & pilihan tindakan yang diambil. Jika mau menerima masalah secara apa adanya tanpa opini, dan disertai doa berpusat kepada Allah & mengenakan kasih (karena mau melepas si aku), niscaya Karunia Allah menuntun langkah menuju penyelesaian yang selaras dengan kehendak-Nya. 

Rabu, 09 April 2014

RenHar 9 April 2014.

RenHar Rabu Pon 9/4.
Dan 3:14-20.24-25.28.
Yoh 8:31-42.

Abraham adalah bapa setiap orang beriman, baik agama Yahudi, Kristen & Islam. 
Hari ini Yesus menjelaskan bahwa orang yang mengaku dirinya keturunan Abraham harus melakukan kehendak Allah. Abraham dibenarkan karena perbuatannya adalah ungkapkan kedalaman imannya, yakni ketika dia mempersembahkan Ishak, anaknya di atas mesbah. Abraham hidup dari iman & menghidupi imannya dengan perbuatan nyata. 
Klaim sebagai keturunan Abraham baru benar jika penghayatan imannya sekualitas Abraham & diwujudkan dalam persaudaraan sejati.

Selasa, 08 April 2014

RenHar 8 April 2014.

RenHar Selasa Pahing 8/4.
Bil 21:4-9.
Yoh 8:21-3.

“Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.” Kutipan sabda Tuhan dalam Injil hari ini mengingatkan bahwa misi Allah dalam rupa manusia ke dunia supaya manusia mau bertobat & menanggapi belas kasih-Nya, yakni: Sepanjang hidupnya mau mengasah kesadaran hati, menumbuh kembangkan benih kasih yang dikaruniakan Allah, supaya mampu hidup menyerupai Allah, dengan selalu menampilkan buah-buah salib hidupnya karena mau menyangkal diri, berupa kesalehan, kasih & persaudaraan sejati.

Senin, 07 April 2014

RenHar 7 April 2014.

RenHar Senin Legi 7/4.
Dan 13:1-9.15-17,19-30,33-62.
Yoh 8:1-11.

Pertanyaan orang Farisi & ahli-ahli Taurat yg selalu merasa paling suci, benar & mencari kesalahan liyan, dijawab Yesus dengan tegas tapi lemah lembut  “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Sikap mencari kesalahan liyan ini masih marak sampai kini, atau bahkan kitapun bersikap demikian. 
Dengan kesadaran hati disertai pertobatan, doa dan matiraga, setiap pribadi bisa menumbuh kembangkan benih kasih yang adalah karunia Allah, yang menjadikan pribadi mampu tegas namun tetap lemah lembut.  

Minggu, 06 April 2014

RenHar 6 April 2014.

RenHar Minggu Kliwon 6/4.
Yeh 37:12-14.
Rm 8:8-11.
Yoh 11:3-7.17.20-27.33b-45.

Hidup dalam Roh artinya membiarkan diri dipimpin oleh Roh Allah yang tanda-tandanya dapat dilihat dari buah-buah kehidupannya, yakni selalu hormat kepada martabat manusia, siapapun dan apapun dia. 
Hormat terhadap martabat manusia selalu terlihat dalam sikap, tutur kata serta perbuatan agar hidup sesama manusia menjadi makin manusiawi, sesuai dengan Tema APP KAS Th ini “Berikanlah hatimu untuk mencintai. Ulurkanlah tanganmu untuk melayani.”

Sabtu, 05 April 2014

RenHar 5 April 2014.

RenHar Sabtu Wage 5/4.
Yer 11:18-20.
Yoh 7:40-53.
Orang rela berkurban untuk sesama karena menyadari bahwa di dalam dirinya ada benih kasih & mau menumbuh kembangkan supaya mekar. 
Inilah sejatinya anugerah luhur tiap manusia sebagai citra Allah. 
Cinta Kasih bukan rasa-perasaan emosi, tetapi tindakan yg membawa kebaikan kepada orang lain atau yg dikasihi. 
Kasih tidak datang mendadak, tetapi hasil dari latihan panjang, menuntut ketekunan & ketabahan, diuji berbagai pengalaman penderitaan. 
Meskipun hasil dari latihan panjang, tetapi Kasih bukanlah hasil dari penguatan diri, melainkan buah dari pelepasan diri.

Jumat, 04 April 2014

RenHar 4 April 2014.

RenHar Jumat Pon 4/4.
Keb 2:1a.12-22.
Yoh 7:1-2.10.25-30.

Orang Yahudi tahu dari mana Yesus berasal tapi belum mengenal-Nya. Tahu tetapi tak mengenal adalah dua hal yang sangat berpengaruh. 
Bisa saja kita tahu punya pasutri, anak, ortu, saudara tapi belum mengenalnya sampai menyadari bahwa selama ini perlakuan kita tidak tepat. 
Selalu mau mengasah Kesadaran hati, mengantar setiap pribadi mampu berelasi baik dengan siapapun, bisa menerima secara apa adanya, tanpa opini & tidak memaksakan kehendak. Selanjutnya dalam segala hal dengan kasih yang didasari pemahaman yang dalam (deep understanding).

Kamis, 03 April 2014

RenHar 3 April 2014.

RenHar Kamis Pahing 3/4.
Kel 32:7-14.
Yoh 5:31-47.

Cerita doa Sufi ini kiranya bisa sebagai permenungan pribadi di masa Prapaskah ini supaya bisa hidup menjadi Saksi Tuhan: “Doaku waktu masih muda; Tuhan beri aku kekuatan untuk mengubah dunia! Ketika sudah separo baya sadar tidak bisa mengubah seorangpun, doaku; Tuhan beri aku rahmat untuk mengubah orang-orang dekat, keluarga & sahabat! Ketika menjadi tua mendekati ajal, betapa bodohnya aku. Doaku sekarang; Tuhan beri aku rahmat mengubah diriku sendiri! Jika sejak dulu aku berdoa demikian, aku tidak menyia-nyiakan hidupku.”

Rabu, 02 April 2014

RenHar 2 April 2014.

RenHar Rabu Legi 2/4.
Yes 49:8-15.
Yoh 5:17-30.
“Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakan, Aku tidak akan melupakan engkau.”
Kutipan Bacaan hari ini menguhkan dan menguatkan kita bahwa Tuhan selalu menaruh belas kasihan dan mencintai umat-Nya satu persatu tanpa kecuali, karena “Tuhan itu pengasih dan penyayang.” Kesadaran hati inilah yang seharusnya menumbuhkan mutu hidup setiap pribadi sehingga dengan rela hati ikut “menyembuhkan” orang-orang di sekitarnya.
Kita diutus untuk saling meneguhkan

Selasa, 01 April 2014

RenHar 1 April 2014.

RenHar Slasa Kliwon 1/4.
Yeh 47:1-9.12.
Yoh 5:1-16.

Injil hari ini pelajaran bahwa perbuatan baik belum tentu ditanggapi dengan baik, apa lagi perbuatan yang tidak baik. 
Meskipun demikian janganlah pernah berhenti berbuat baik. 
Karena kemelekatan (tanpa disadari) adalah kondisi kompulsif menyenangi sukses & sanjungan, tetapi sebaliknya membenci gagal atau ditolak. 
Bertindak dengan kesadaran hati artinya tidak melekat pada hasil yang diinginkan, melainkan mau melakukan dengan pemahaman yang dalam (deep understanding), tanpa pamrih selain karena cinta.